Page 467 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 467
Mengklaim Tanah Untuk Reformasi Gerakan Agraria
gerakan transnasional pada umunya. Namun, Biekert dan
Wood telah menunjukkan bahwa, Protes global telah ada
sebelum terjadinya ‘Perjuangan Seattle’. Yang baru adalah
hubungan yang berkembang antara kampanye yang berlatar
beragam(2002, 1).
Bab ini telah menunjukkan bahwa kampanye yang
dibentuk di bawah rezim yang berbeda dan meng-
artikulasikan dalam hubungan berbeda, dengan efek pada
satu sama lain timbul dari sumber transnasional, nasional
dan daerah. Dalam berbagai cara yang masih perlu
dieksplorasi lebih dalam, garis antara gerakan lingkungan
dan keadilan agraria sering kabur oleh sejarah secara khusus
dan umum, mereka menentang pengambilalihan oleh
negara. Hal ini sebagian telah tersembunyi dari pandangan
kebanyakan, bahwa strategi gerakan lingkungan dan agraria
menunjukkan perbedaan itu lebih daripada sekedar
artikulasi dan konvergensi. Menggunakan Indonesia
sebagai contoh misalnya, kita ditunjukkan bagaimana
retorika, strategi, aliansi dan praktek lainnya dari gerakan
lingkungan dan agraria bervariasi di bawah neoliberalisme
dan Reformasi, serta di bawah pemerintahan otoriter
sebelumnya, yang dipimpin rezim pembangunan. Hasil dan
konfigurasi kekuatan telah berubah dari waktu ke waktu.
Bagi para pengamat Indonesia, seringnya terjadi
konflik agraria dan lingkungan di percaturan politik Indo-
nesia, mengakibatkan terjadinya mobilisasi massa
pendukung agraria, okupasi tanah, oposisi publik terhadap
kebijakan pemerintah dan tindakan penting lainnya sejak
tahun 1998 dan itu merupakan sebuah revolusi. Dengan
demikian, gerakan agraria saat ini dipaksa untuk datang
dan berdamai dengan teritorial dan usaha pemerintahan
dari gerakan lingkungan terdahulu. Demikian pula, sesuatu
yang tak terduga, sebagaimana agenda reforma agraria
telah mendapatkan alasan, paling tidak dalam arti simbolis
atau moral, aktivis lingkungan sekarang dipaksa untuk
453

