Page 464 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 464

GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL

            bencana alam seperti erosi dan tanah longsor pada lahan
            hutan Pulau Jawa ( wawancara penulis 2007).
                 Di luar Jawa, melalui AMAN dan kelompoknya,
            masyarakat adat sendiri terus bekerja sama dengan gerakan
            keadilan lingkungan. Mereka menginginkan pengakuan
            hukum dari ‘wilayah leluhur’ yang berarti pengakuan secara
            formal. Salah satu kemungkinan untuk ini adalah
            memeperkenalkan kembali pluralisme hukum ke sistem
            hukum Indonesia, langkah ini didukung sebagian oleh
            beberapa aktivis nasional, lokal dan internasional dan
            bahkan oleh penyandang dana. Tapi langkah ini dapat
            memberikan jarak hubungannya dengan kalangan aktivis
            reformia agraria karena beberapa ‘sistem hak adat’
            termasuk beberapa anggota AMAN didominasi oleh ‘elit
            feodal’  yang ditentang kalangan aktivis reforma agraria
            dan aktivis nasionalis dalam pergerakan anti kolonial, dan
            gerakan anti-feodal dari tahun 1940-an dan 1950-an.
            Sebagian besar aktivis kontemporer tidak bersedia untuk
            memfasilitasi elit-elit yang  sekarang ini mengklaim ‘hak-
            hak adat’ melalui inklusi di inisiatif reforma agraria atau
            aliansi strategis. Mereka ingin,  mempertahankan hubung-
            an untuk kelompok anggota AMAN dengan lebih demo-
            kratis, komunal atau koneksi egaliter.

            Debat mengenai Inisiatif  Pemerintah mengenai Reforma
            Agraria saat ini.
                 Perbedaan antara prinsip-prinsip fundamental yang
            mendasari organisasi-agraria dan bagaimana mereka
            bekerja (atau tidak) dengan pemerintah disorot lebih lanjut
            ketika bulan September 2006, Presiden RI secara resmi
            mengumumkan bahwa reforma agraria akan dilaksanakan
            di Indonesia setelah absen lebih dari 40 tahun, dengan
            meredistribusikan 8,15 juta hektar tanah negara di bawah
            yurisdiksi Departemen Kehutanan dan Badan Pertanahan
            Nasional (Republika Online 28 September 2006). Segera


            450
   459   460   461   462   463   464   465   466   467   468   469