Page 490 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 490
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
ing jelas dicontohkan oleh pertumbuhan yang cepat dari
dua jenis baru dari supermarket, yaitu Whole Foods dan
Wal-Mart (Friedmann 2005). Supermarket lain memper-
kenalkan ‘merek mereka sendiri’ terhadap barang yang
mereka beli dari produsen tak bermerek (Burch dan
Lawrence 2007). Pengertian kualitas didefinisikan sebagai
makanan segar (dan baru disiapkan), termasuk pengenalan
produk eksotis dan musiman, yang dijual dengan harga
lebih tinggi daripada “makanan tahan lama” dari peru-
sahaan manufaktur, yang mendominasi produk ini adalah
jagung dan bahan kedelai, 2 jenis ini ditata ulang untuk
menciptakan berbagai bentuk seperti saripati, tekstur, rasa
dan protein, dan sekarang anehnya disebut ‘komoditas’
yang berbeda dengan makanan ‘berkualitas’ atau ‘niche’.
Selandia Baru adalah pelopor dalam pergeseran produk-
produk “niche”. Yang pertama untuk menghilangkan
perlindungan pertanian dari petaninya (sesuatu yang masih
dipertahankan dalam negara-negara ekspor “kaya” seperti
Amerika Serikat dan Uni Eropa). Pemerintahan Selandia
Baru meluncurkan sebuah pergeseran ekspor dari ‘komo-
ditas’ (susu dan daging) ke “produk-produk berkualitas”
kesuksesan awal untuk mempromosikan buah yang hampir
tidak dikenal di Barat, yaitu’ kiwi ‘, diikuti dengan anggur
dan sejenisnya. ikan segar dan ekspor makanan laut
menjadi penting, seperti juga agrikultur dan perikanan
intensif untuk memasok permintaan internasional.
Pendapatan menjadi lebih tidak merata di seluruh dunia,
kelompok besar dari hak istimewa di daerah selatan mem-
berikan kesempatan investasi baru bagi masuknya super-
market, yang kemudian memperluas operasi ritel mereka
ke titik di mana supermarket menjual produk segar di dunia
selatan lebih besar secara daripada kuantitas yang mereka
ekspor ke Negara-negara di utara. Perbedaan antara ekspor
berkualitas tinggi dan produk pertanian kualitas rendah
dalam negeri berkurang, supermarket semakin tertarik pada
476

