Page 626 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 626
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
yang ‘tak terorganisir’ di tempat lain) pada masalah-
masalah ini menjadi tinjauan penuh, dan mengembangkan
sebuah koalisi persekutuan yang sependapat yang
memperkuat baik Via Campesina maupun ‘gerakan serupa’
kalangan miskin tak terorganisir.
Di sisi lain, meskipun hak asasi manusia secara umum
dianggap menjadi wilayah persoalan yang sensitif oleh
pemerintah Cina, isu utama seperti hak-hak pekerja migran,
pertanian berkelanjutan, lingkungan, kemiskinan,
hubungan gender pedesaan dan yang paling baru hak-hak
petani muncul menjadi masalah-masalah yang ‘ dapat
diterima’, dan dengan demikian sedang ditangani oleh
proliferasi LSM domestik, asing dan internasional yang
sekarang beroperasi di China. Mereka juga membentuk
fokus di seputar mana Via Campesina mungkin bisa mulai
mengembangkan hubungan dengan organisasi-organisasi
China. Meskipun proyek-proyek transnasional LSM Cina
tidak dapat melibatkan setiap jaringan atau kelompok
internasional ‘politik’ atau ‘militan’, hubungan mereka
dengan masyarakat sipil transnasional telah meluas. Pada
tahun 1986, misalnya, hanya 484 LSM Cina menjadi
anggota LSM internasional. Pada tahun 2002 jumlah
tersebut meningkat menjadi 2.297 (Chen 2005, 7).
Jaringan agraria transnasional lainnya, seperti Reseau
Mondial Agricultures Paysannes, Alimentation et
Mondialisation (World Network of Agriculture, Peasant,
Food and Globalization) (APM Mondial), telah mulai
membangun hubungan organisasi di Cina. Tumbuh dari
organisasi para agrikulturalis yang didirikan pada tahun
1980-an, APM-Mondial pertama berkembang sebagai
jaringan regional di Afrika (Reseau APM-Afrique) dan
kemudian terinternasionalisasi pada tahun 1990-an.
Meskipun organisasi ini memilih program-program pen-
didikan dan pengembangan aktivis daripada tindakan
langsung dan ‘siasat menekan’ yang digunakan oleh Via
612

