Page 622 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 622
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
menuju eksodus pedesaan atau untuk beremigrasi”(seperti
dikutip dalam McMichael 2007, 7). Dalam menghu-
bungkan gerakan pangan dengan penjarahan, perpindahan
dan sirkulasi manusia, Via Campesina memperjelas sejauh
mana rezim akumulasi arus modal bergantung pada
maupun mendorong penciptaan angkatan kerja berupah
global yang dapat digunakan (McMichael 2007, 9). Namun,
apa yang terlupakan, adalah penekanan pada, dan dalam
banyak hal transfer hak kepemilikanyang dipaksakan- dan
dengan demikian hak atas tanah petani—yang sekaligus
mendukung pembentukan angkatan kerja global yang
termarjinalisasikan dan menjadi arena utama akumulasi
neoliberal.
Di tahun-tahun belakangan ini, Via Campesina mulai
mencurahkan perhatian yang lebih besar pada isu-isu hak
atas tanah , perampasan tanah dan penjarahan. Tapi seperti
dalam kampanye kedaulatan pangan, hal ini terutama
sering terjadi di tempat-tempat selain kampanye reforma
agraria. Dalam laporan tahun 2006 tentang ‘Pelanggaran
Hak Asasi Petani’ (Violations of Peasant” Human Rights),
sebagai contoh, yang dalam kata-katanya sendiri ditulis
layaknya ‘untuk menerangi situasi sehari-hari para petani
di seluruh dunia’, perampasan tanah pertanian dan
penjarahanmuncul sebagai tema penting. Seperti yang
dinyatakan dalam laporan:
konflik penggunaan tanah sedang bermunculan di
berbagai bagian dunia . . . Impunitas bagi tindakan yang
diambil melawan buruh tunakisma atau petani kecil di
pedesaan, di banyak negara, merupakan salah satu
pelanggaran hak asasi manusia terbesar. Gejalanya
adalah terjadinya penggusuran paksa dan perampasan
tanah , tanpa adanya reaksi dari pemerintah. (Via
Campesina 2006,1-2)
608

