Page 619 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 619
Dari yang Tersembunyi sampai yang Terbuka
telah menjadi korban dari pemindahan tanah publik oleh
pejabat pemerintah yang korup kepada individu yang
terhubung secara politik dan perusahaan-perusahaan swas-
ta maupun serangan Bank Dunia-IMF untuk menghan-
curkan penataan tanah komunal dan pengaruh reorganisasi
kelas dan relasi kepemilikan yang meluas (Federici 2001),
dan seperti saudara-saudara mereka di Amerika Latin,
terutama yang berada di daerah pesisir, kehilangan tanah
mereka di tangan para pengembang properti(Via Campe-
sina 2006). Karena itu, perampasan tanah, penggusuran,
penjarahan, pemiskinan dan hak petani atas tanahberjalin-
kelindan sebagai isu-isu penting global.
Bagaimana gerakan agraria transnasional mengha-
dapi masalah ini, dan apakah terdapat kesenjangan antara
program-program dan kampanye-kampanye dengan
perjuangan sehari-hari petani untuk mendapatkan tanah
di lapangan? Pertanyaan-pertanyaan ini segera memuncul-
kan persoalan tentang akuntabilitas dan keterwakilan
gerakan terhadapa konstituen mereka yang terorganisir,
yang menjadi perhatian pada volume ini. Mereka juga me-
munculkan persoalan mengenai tanggung jawab gerakan
transnasional terhadap kaum miskin tak-teronganisir yang
menjadi mayoritas petani dunia, merupakan perhatian lain
masalah ini. Via Campesina, salah satu organisasi yang
paling dinamis dari organisasi agraria transnasional (Dan
mungkin satu-satunya gerakan yang benar-benar gerakan
agraria transnasional—sebagai dilawankan dengan ja-
ringan—yang mendekati jangkauan global), memberikan
titik fokus yang sangat baik untuk mempertimbangkan
pertanyaan-pertanyaan ini. Sejak didirikan pada tahun
1993, Via Campesina telah menjadi suara keras dalam
perlawanan terhadap neoliberalisme dan dalam men-
dukung masyarakat miskin dan tunakisma. Meskipun orga-
nisasi Via Campesina sekarang memiliki banyak anggota
di 56 negara, organisasi ini telah berkembang secara tidak
605

