Page 673 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 673
Dimana Tidak Ada Gerakan
• Taktik. MST menggunakan aksi terbuka, dengan seo-
rang pelopor yang bernegosiasi dengan pemerintah
atau mengidentifikasi tanah untuk dirampas, meren-
canakan aksi dan mengorganisir orang ke dalam
komunitas-komunitas besar untuk merebut tanah dan
menetapkan hak-hak atas tanah (MST 2001). Orang
Karen pedesaan beroperasi dengan cara yang kurang
terorganisir, aksi perlawanan mereka biasanya terjadi
di dalam desa. Namun, ketika diperintah untuk
meninggalkan tanah mereka oleh Tatmadaw, tang-
gapan mereka sering dipandu oleh tetua desa, yang
memimpin perpindahan ke hutan atau ke tempat
relokasi yang dipaksakan yang diputuskan-negara;
jika sebelumnya, perlindungan KNLA kadang-
kadang dinegosiasikan terlebih dahulu dan aktivitas
bertahan hidup dibagi di antara populasi seperti di-
jelaskan sebelumnya.
• Prestasi. Melalui MST, beberapa ratus ribu orang telah
memperoleh akses terhadap tanah dan membentuk
komunitas-komunitas baru dengan layanan-layanan
pendukung; namun, beberapa orang telah terbunuh
akibatkekerasan negara atau pembalasan dendam
pemilik tanah. Meskipun tidak mencari sertifikat
tanah resmi, perlawanan orang Karen pedesaan
memungkinkan ratusan ribu dari mereka untuk tetap
berada atau dekat dengan tanah mereka terlepas dari
predasi negara dan kampanye relokasi paksa. Dalam
proses ini, banyak orang telah terbunuh oleh keke-
rasan pembalasan militer, penyakit dan kekurangan
gizi. Sifat tertutup perlawanan mereka berarti bahwa
kita tidak akan pernah tahu sepenuhnya dari tingkat
kesuksesan atau kegagalannya.
Singkatnya, meskipun sangat berbeda dalam konteks
dan pokok-pokoknya, sifat keseluruhan kedua perjuangan
659

