Page 674 - Gerakan-gerakan Agraria Transnasional
P. 674
GERAKAN AGRARIA TRANSNASIONAL
ini menjadikan keduanya dapat dibandingkan, dan
menunjukkan bahwa jika salah satunya memenuhi syarat
sebagai sebuah ‘gerakan’ maka yang lain seharusnya juga.
Apakah perlawanan desa Karen dianggap sebuah
‘gerakan’ tidaklah penting, tetapi perlawanan ini memiliki
dampak yang sangat kuat pada bagaimana para aktor lain
menanggapinya. Saat ini banyak aktor eksternal meng-
anggap orang Karen sebagai aktor yang tak berdaya dan
pasif, kelaparan dan membutuhkan bantuan dari luar; 294
sebaliknya mengakui perlawanan mereka sebagai perla-
wanan yang berhasil, sadar dan respon tuntutan yang kuasi-
terkoordinasi yang mengakui agensi mereka, mendukung
alih-alih menghancurkan praktik-praktik yang sudah ada,
dan membiarkan mereka mengendalikan proses perubahan
apapun.
Hubungan –Hubungan Dengan Yang Di Luar Gerakan:
Potensi Untuk Solidaritas
Jejaring Domestik
Pada bulan Agustus dan September 2007 dunia luar
teralihkan perhatiannya ke Burma ketika pawai ribuan
biksu turun ke jalanan untuk memprotes kebijakan negara.
Seiring dengan dukungan sipil perkotaan untuk para biksu
berkembang lebih jelas, beberapa komentator memper-
tanyakan mengapa penduduk pedesaan dan kelompok
perlawanan bersenjata berbasis-etnis tidak tampak terlibat
295
secara aktif. Sebelum membahas potensi bagi hubungan-
294 penggambaran seperti itu masih mendominasi laporan-laporan luar
negeri. Horton (2005, 14), misalnya, menggambarkan para
pengungsi desa Karen sebagai ‘orang-orang yang trauma, lemah,
secara psikologis mati rasa’.
295 Lihat, sebagai contoh, ‘Lack of Unity kept ethnic group out of show
down’, The Irrawaddy, 11 / 10/2007 (http://www.irrawaddy.org/
ar ticle.php?ar t_id=8984http://www.ir rawaddy.org/
660

