Page 30 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 30

Pendahuluan   9


            di kementerian/lembaga,  Financial  (F) melalui mekanisme
            perbendaharaan dan  pengadaan  barang/jasa, serta  Information  (I)
            sebagai sistem pendukung melalui BAS dan aplikasi elektronik.
            Proses pelaksanaan anggaran ini tidak berjalan dalam ruang hampa,
            tetapi terus berinteraksi  dengan  External Relations  (ER) melalui
            akuntabilitas  horizontal  kepada DPR  dan  partisipasi masyarakat
            dalam  pengawasan.  Mekanisme  pengendalian  dalam  Bagian  IV
            kemudian berfungsi sebagai sistem umpan balik yang mengevaluasi
            sejauh mana pelaksanaan sesuai dengan perencanaan awal, sekaligus
            menjadi  bahan  pembelajaran  untuk  perbaikan  kebijakan.  Sistem
            e-Monev dan audit BPK tidak hanya mengukur output tetapi juga
            outcome,  sehingga menciptakan siklus pembelajaran yang terus
            menerus untuk meningkatkan efektivitas kebijakan.
                Siklus mencapai puncaknya dalam Bagian Pelaporan yang
            mengkonsolidasikan seluruh dimensi PAFHRIER - di mana LKPP dan
            LKjIP tidak hanya menjadi bentuk pertanggungjawaban Financial (F),
            tetapi juga merefleksikan kualitas Policy Analysis (PA) melalui capaian
            outcome,  efektivitas Human  Resources  (HR) dalam implementasi,
            validitas  Information  (I)  dalam  penyajian  data,  serta responsivitas
            External Relations (ER) terhadap kebutuhan stakeholders. Pelaporan
            yang berkualitas kemudian menjadi input berharga untuk perencanaan
            periode berikutnya, menciptakan siklus yang terus berputar dan
            berevolusi. Dalam model ini, tidak ada bagian yang berdiri sendiri
            -  kegagalan  dalam perencanaan akan berdampak  sistemik pada
            penganggaran  yang  tidak  realistis,  pelaksanaan  yang  tersendat,
            pengendalian yang tidak efektif, hingga pelaporan yang tidak akurat.
            Sebaliknya, sinergi antar komponen akan menciptakan sebuah sistem
            manajemen keuangan publik yang adaptif, di mana kebijakan yang
            baik  didukung  oleh  anggaran  memadai,  diimplementasikan  oleh
            SDM kompeten, didukung data valid, dan diawasi secara partisipatif
            oleh publik.

                Buku ini memiliki keterbatasan, antara lain fokusnya yang hanya
            pada  pemerintah  pusat,  sehingga  tidak  mengulas  detail  praktik  di
            pemerintah  daerah  atau  BUMN.  Selain  itu,  dinamika  regulasi—
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35