Page 26 - MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK: PRINSIP, REGULASI, DAN IMPLEMENTASI
P. 26

Pendahuluan   5


            dari kalangan akademisi seringkali memberikan kritik yang tajam
            terhadap alokasi anggaran tanpa sepenuhnya memahami mekanisme
            teknis penyusunannya, sementara aktivis masyarakat sipil terkadang
            menuntut transparansi tanpa mengerti kendala  birokrasi yang
            dihadapi.  Kondisi  ini  menciptakan  disfungsi  dalam  tata  kelola
            keuangan publik dimana berbagai pihak berbicara dalam bahasa yang
            berbeda.
                Oleh karena itu, buku ini sengaja dirancang sebagai jembatan
            pengetahuan yang mencakup seluruh siklus pengelolaan keuangan
            negara  secara  terintegrasi, mulai dari tahap perencanaan strategis
            berbasis  RPJP dan  RPJM, penyusunan anggaran  berbasis kinerja,
            pelaksanaan yang efisien dan efektif, pengendalian melalui monitoring
            dan  evaluasi,  hingga  pertanggungjawaban  dan  tindak  lanjut
            temuan pemeriksaan. Bagi praktisi pemerintah, buku ini menjadi
            panduan komprehensif untuk memahami keterkaitan antar tahapan
            pengelolaan keuangan.  Bagi akademisi, buku  ini menyediakan
            kerangka analitis yang solid untuk mengkritisi kebijakan fiskal secara
            konstruktif. Sedangkan bagi masyarakat sipil, buku ini memberikan
            pemahaman mendalam tentang mekanisme penganggaran negara
            sehingga dapat melakukan pengawasan yang lebih efektif. Dengan
            pendekatan multidisipliner ini, buku ini diharapkan dapat menjadi
            platform bersama bagi semua pemangku kepentingan untuk berdialog
            dalam bahasa yang sama tentang tata kelola keuangan publik yang
            lebih baik, transparan, dan akuntabel.

                Dalam beberapa bagian buku ini, penjelasan mengenai sistem
            manajemen keuangan publik akan diperkuat dengan ilustrasi konkret
            dari praktik di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
            Nasional (ATR/BPN), khususnya pada satuan kerja Kantor Pertanahan
            di  daerah.  Contoh-contoh  tersebut digunakan untuk memberikan
            gambaran aplikatif tentang bagaimana prinsip-prinsip perencanaan,
            penganggaran, pelaksanaan,  hingga pengendalian  anggaran serta
            pelaporan  diterapkan  dalam  konteks  kelembagaan  yang  nyata,
            sekaligus untuk memperlihatkan dinamika antara kerangka normatif
            dengan praktik birokrasi di lapangan.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31