Page 223 - Tanah Hutan Rakyat
P. 223
210 Aristiono Nugroho, dkk
Tradisi ini menunjukkan, bahwa dalam rangka mencapai
kesejahteraan, masyarakat tidak pernah melupakan semangat
konservasi. Walaupun diakui oleh beberapa tokoh desa,
bahwa kesadaran konservasi masyarakat Desa Kalimendong
muncul melalui proses tindakan yang “diprovokasi” oleh para
tokoh desa. Provokasi ini akhirnya mengantarkan masyarakat
pada kondisi teratur, yang dibangun oleh para tokoh melalui
interaksi sehari-hari. Para tokoh desa (aktor) berhasil
melakukan perubahan sosial dalam frame kearifan yang
terencana, untuk meningkatkan dan memperbaiki situasi dan
kondisi di masyarakat, yang hasilnya berupa adanya tanah
hutan rakyat yang terkelola dengan baik oleh masyarakat.
Perubahan sosial ini terjadi dengan memperhatikan
aspek lokalitas dan komunitas yang bernuansa hutan, yang
dikaitkan dengan upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat
Desa Kalimendong. Konstruksi kesadaran konservasi yang ada
di masyarakat selanjutnya direlasikan dengan rancangan ke
depan, berupa pencapaian kesejahteraan (sosio-ekonomi) dan
harmonisasinya dengan konservasi (sosio-ekologis), sehingga
dapat dicegah terjadinya banjir dan tanah longsor. Perhatian
yang memadai atas keseimbangan antara kepentingan sosio-
ekonomi dengan sosio-ekologis dan daya dukung tanah
dan hutan inilah, yang mengantarkan masyarakat Desa
Kalimendong mencapai rancangan ke depannya.
Untuk itu sudah selayaknya diperhatikan superimpose
antara kondisi agro-ekologi dengan struktur pertanahan, yang
akan menghasilkan temuan lanjutan berupa issue pertanahan.
Sementara itu, superimpose antara issue pertanahan dengan