Page 218 - Tanah Hutan Rakyat
P. 218
Tanah Hutan Rakyat 205
Berdasarkan pandangan Joyo Winoto diketahui, bahwa
pengelolaan tanah hutan rakyat di Desa Kalimendong
harus menghindari nilai-nilai dan praktek colonial mode
of development, dengan cara: Pertama, pengelolaan tanah
hutan rakyat haruslah untuk kepentingan masyarakat Desa
Kalimendong. Dengan demikian masyarakat Desa Kalimendong
dapat terhindar dari pembangunan yang kolonialistik atau
hanya untuk kepentingan asing; Kedua, pengelolaan tanah
hutan rakyat haruslah memperhatikan aspek konservasi tanah
dan hutan. Dengan demikian masyarakat Desa Kalimendong
dapat terhindar dari pembangunan yang eksploitatif atau hanya
mengutamakan hasil; Ketiga, pengelolaan tanah hutan rakyat
haruslah bersifat emansipatoris, yaitu mampu membebaskan
masyarakat dari keterbelakangan, kebodohan, dan kemiskinan.
Dengan demikian masyarakat Desa Kalimendong dapat
terhindar dari pembangunan yang tidak membebaskan atau
yang justru menjebak masyarakat dalam keterbelakangan,
kebodohan, dan kemiskinan; Keempat, pengelolaan tanah
hutan rakyat haruslah memiliki visi ke depan atau bervisi masa
depan, yang sesuai dengan dinamika masyarakat di kemudian
hari. Dengan demikian masyarakat Desa Kalimendong dapat
terhindar dari pembangunan yang myopic (rabun dekat) atau
hanya untuk kepentingan sesaat; Kelima, pengelolaan tanah
hutan rakyat haruslah sesuai dengan konsepsi berkelanjutan,
sehingga dapat menyejahterakan masyarakat dari generasi ke
generasi. Dengan demikian masyarakat Desa Kalimendong
dapat terhindar dari pembangunan yang berperspektif jangka
pendek.