Page 217 - Tanah Hutan Rakyat
P. 217

204   Aristiono Nugroho, dkk

            dari  pemilik hutan  rakyat, Pemerintah Desa Kalimendong,
            Perum  Perhutani, dan  APHR;  Kedua,  sikap alamiah aktor
            dalam  kehidupannya  sehari-hari yang  terkait  dengan tanah
            hutan rakyat,  seperti:  (1)  Sikap pemilik  hutan rakyat  yang
            siap berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian fungsi hutan.
            (2) Sikap Pemerintah Desa Kalimendong  yang berupaya
            mendukung dan mengembangkan momentum kesejahteraan
            melalui konservasi hutan rakyat. (3) Sikap Perum Perhutani
            yang bersedia melakukan  pengelolaan hutan negara

            bersama masyarakat. (4) Sikap APHR yang memperjuangkan
            kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan aspek
            konservasi;  Ketiga,  adanya hubungan  yang bersifat bauran
            antara  resmi dan  tak  resmi antar aktor dalam  pengelolaan
            hutan.  Keempat, proses penanaman  kesadaran  hingga
            penuaian kesadaran dalam bentuk pengelolaan tanah hutan
            rakyat.

                Seluruh unsur pokok pengelolaan  tanah  hutan rakyat
            di  Desa Kalimendong identik  dengan  reforma  agraria yang
            meliputi penguatan asset yang berupa tanah, dan pemberian
            akses untuk  memanfaatkan  asset.  Sebagaimana diketahui
            reforma  agraria  merupakan  suatu  perjuangan  berat,  yang
            menuntut kesungguhan semua pihak. Joyo Winoto (2008:5)
            menyatakan, bahwa perjuangan berat ini harus dimulai dengan

            terlebih dahulu menyingkirkan nilai-nilai dan praktek colonial
            mode of  development, yang  merupakan  kerangka pemikiran
            pembangunan  yang: (1)  kolonialistik,  (2)  eksploitatif, (3)
            tidak membebaskan, (4) myopic, dan (5) berperspektif jangka
            pendek.
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222