Page 230 - Tanah Hutan Rakyat
P. 230
Tanah Hutan Rakyat 217
wilayah yang berhasil dipadukan oleh masyarakat, yaitu:
Pertama, aspek sosio-ekonomi, yang ditandai dengan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kedua, aspek sosio-
ekologi, yang ditandai dengan pelaksanaan konservasi tanah
dan hutan.
Untuk mendukung peningkatan kesejahteraan,
masyarakat membutuhkan pemasaran yang baik bagi kayu
albasia yang mereka produksi. Oleh karena itu, peran
APHR menjadi sesuatu yang penting, terutama dalam
memasarkan kayu albasia yang diproduksi oleh masyarakat
Desa Kalimendong. Salah satu upaya APHR untuk membuka
pasar bagi kayu albasia Desa Kalimendong adalah dengan
mengupayakan SVLK (Sertifikat Verifikasi dan Legalitas Kayu).
Sebagaimana diketahui dengan dimilikinya SVLK, maka kayu
albasia Desa Kalimendong dapat diperjual-belikan secara
bebas, karena telah sah secara hukum (terjamin legalitasnya)
dan telah terbukti tidak merusak lingkungan (eco-labeling).
Akhirnya dinamika sosial yang ada di desa ini,
memperlihatkan kontestasi antar anggota masyarakat
dalam hal kesejahteraan. Kinerja menjadi penentu tingkat
kesejahteraan anggota masyarakat, selain luas pemilikan
tanah oleh anggota masyarakat. Bagi anggota masyarakat yang
memiliki luas pemilikan tanah yang relatif sama, maka mereka
yang berkinerja tinggilah yang akan dapat meningkatkan
kesejahteraan. Dengan demikian kinerja menjadi penentu
keberhasilan anggota masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraan dalam frame konservasi tanah. Kinerja juga
menjadi instrumen yang memudahkan pemahaman, ketika