Page 232 - Tanah Hutan Rakyat
P. 232
Tanah Hutan Rakyat 219
diproduksi oleh masyarakat Desa Kalimendong. Ketiga,
ada pihak-pihak utama yang terkait dengan produksi dan
pemasaran kayu albasia di Desa Kalimendong.
Sementara itu, kesadaran konservasi masyarakat Desa
Kalimendong tidaklah dibangun dalam waktu yang singkat,
melainkan dibangun dalam waktu yang relatif lama. Selain itu,
kesadaran konservasi masyarakat tidaklah dibangun dalam
“area” tanpa syarat, melainkan dibangun dalam persyaratan
yang relatif berat, yaitu kesejahteraan masyarakat. Dengan
kata lain masyarakat mempersyaratkan, bahwa mereka akan
berpartisipasi dalam kegiatan konservasi, hanya jika kegiatan
konservasi yang mereka ikuti, adalah kegiatan konservasi
yang menyejahterakan. Ketika persyaratan ini dapat dipenuhi,
maka terbuka peluang bagi dilakukannya konservasi tanah
hutan rakyat. Sebagaimana diketahui konservasi tanah
merupakan upaya melakukan pengawetan tanah, agar tanah
terus menerus dapat mendukung upaya produksi komoditi.
Konservasi seringkali nampak sebagai sebuah gerakan sosial
untuk melindungi tanah dari berbagai kerusakan, yang
ditimbulkan oleh berbagai aktivitas masyarakat di atas tanah.
Ketika masyarakat Desa Kalimendong berkenan menggunakan
tanah miliknya untuk hutan rakyat dengan menanam albasia
dan salak, maka saat itu konservasi telah dilakukan.
Upaya membangun kesadaran konservasi masyarakat
Desa Kalimendong juga tidak selalu berjalan lancar, karena
banyaknya perusahaan pengolahan kayu di sekitar Desa
Kalimendong. Tetapi hal ini berhasil diatasi, ketika banyaknya
perusahaan pengolahan kayu di sekitar Desa Kalimendong