Page 33 - ESSAI AGRARIA 22.indd
P. 33

Surveyor  Berlisensi  wajib  membentuk  atau  bergabung  dengan
            KJSB. Sehingga dengan demikian, dapat dikatakan secara formal
            bahwa menurut Peraturan Menteri tersebut, keberadaan Surveyor
            Berlisensi tidak berada pada 8 provinsi yang tidak memiliki KJSB.


            Kurangnya Surveyor Berlisensi dan Hambatan
            Pelaksanaan Pengukuran dan Pemetaan
                Kurangnya jumlah surveyor berlisensi serta kurang meratanya
            persebaran  KJSB  yang  menjadi  naungan  surveyor  berlisensi
            menjadi hambatan dalam pelaksanaan pengukuran dan pemetaan
            dalam rangka kegiatan PTSL, mengingat beban kerja petugas ukur
            Kantor  Pertanahan  yang  sangat  besar.  Dalam  rangka  mengatasi
            permasalahan  tersebut, diperlukan  adanya  Surveyor  Berlisensi
            pada setiap daerah di seluruh Indonesia.

                Dalam pengadaan Surveyor Berlisensi pada setiap daerah di
            Indonesia,  pemerintah  juga  perlu  memperhatikan domisili  dari
            calon  Surveyor  Berlisensi  tersebut. Calon  Surveyor Berlisensi
            biasanya  akan  cenderung  untuk  memilih  wilayah  kerja  sesuai
            dengan domisilinya. Hal tersebut yang juga menjadi penghambat
            dalam pemerataan Surveyor Berlisensi di Seluruh Indonesia.
                Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu adanya solusi
            dalam penyelesaian permasalahan tersebut. Solusi yang ditawarkan
            harus mampu mengakomodir kepentingan berbagai  pihak.
            Kepentingan  yang  harus  dipertimbangkan  adalah  kepentingan
            masyarakat, perintah, dan surveyor pertanahan itu sendiri.
                Solusi yang ditawarkan dalam permasalahan tersebut adalah
            dengan melakukan  pembentukan  surveyor berlisensi berbasis
            desa. Surveyor berlisensi berbasis desa tersebut dapat membantu
            pelaksanaan pengukuran  dan pemetaan  bidang-bidang  tanah
            di masing-masing  desa,  sehingga mempercepat  pelaksanaan




            22    Akselerasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Pertanahan dan Tata Ruang
                  Menuju Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38