Page 38 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 38

Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria ....

               Setelah Blitar ia kemudian ditugaskan di Wlingi dan terakhir di
               Garum, keduanya masih dalam Kabupaten Blitar. Kepindahan
               ayahnya berdampak pula bagi Boedi Harsono. Kini sehari-hari ia
               harus menempuh perjalanan yang lebih jauh menuju sekolahnya
               dengan menggunakan kereta api. 28
                    Namun Boedi tetap bersemangat menuntut ilmu. Hingga tiba
               saat ujian akhir yang menentukan, pada waktu itu bernama ujian
               negara. Ujian tersebut tidak dilaksanakan di Blitar karena untuk
               daerah Jawa Timur dipusatkan di Kota Malang. Mata pelajaran
               yang diujikan antara lain Bahasa Belanda, Bahasa Inggris, dan
               Matematika. Ia mengerjakan ujian tersebut dengan baik. Suatu
               peristiwa unik terjadi, pada saat mengerjakan soal Matematika
               Boedi menemukan kesalahan pada salah satu soal. Soal tersebut
               jika dihitung akan menghasilkan jawaban yang aneh. Seandainya
               angka dalam soal tersebut diganti maka jawabannya akan menjadi
               masuk akal. Ia pun segera memberitahukan kepada pengawas
               ujian. Ketika aduan Boedi tersebut diteliti pihak sekolah mengakui
               bahwa benar ada kesalahan cetak dalam soal, walhasil hebohlah
               suasana ujian. Pada akhirnya ia mendapatkan nilai yang baik
               dalam mata pelajaran tersebut. 29

               Kawah Candradimuka Bernama MOSVIA
                   Dengan menyandang nilai-nilai yang memuaskan dalam
               ijazahnya, Boedi Harsono leluasa untuk menentukan mau kemana
               ia melanjutkan sekolahnya. Pada masa itu pemerintah Kolonial
               membuka cukup banyak sekolah lanjutan bagi lulusan MULO.



                   28  Wawancara dengan Boedi Harsono tanggal 24 April 2009 di rumah, Jalan
               Musi 28, Jakarta.
                   29  Ibid.

                                                                    25
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43