Page 40 - Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria Prof. Boedi Harsono
P. 40
Potret Perjuangan Bapak Hukum Agraria ....
memberi kesan dan bekal bagi Boedi untuk meneruskan jejak
orangtuanya sebagai pegawai pemerintah. 33 Seberapa penting
MOSVIA bagi pemerintah Kolonial dan tentu saja bagi siswanya,
hal tersebut akan dibahas di bawah.
Sesungguhnya pendidikan pamong praja di Hindia Belanda
memiliki sejarah panjang yang dinamis. Pada tahun 1830 dimu-
lailah masa penjajahan yang sebenarnya dalam sejarah Jawa.
Berakhirnya perang Jawa (1825-1830; Perang Diponegoro) mem-
bawa akibat penting, untuk pertama kalinya Belanda mampu
memantapkan hegemoni kekuasaannya di Jawa dan tidak menda-
34
patkan tantangan yang serius sampai abad XX. Dalam menja-
lankan kekuasaannya, Belanda memerintah secara tidak langsung,
yaitu melalui birokrasi tradisional. Birokrasi tradisional pribumi
yang langsung bersentuhan dengan rakyat tingkatannya dimulai
dari kepala desa, asisten wedana, wedana, dan berpuncak pada
bupati. Di atas bupati barulah terdapat hierarki pejabat Belanda
mulai dari asisten residen, residen, hingga puncaknya pada
35
Gubernur Jenderal. Sistem dualistis semacam ini mendatangkan
keuntungan ganda bagi Belanda; pertama, semakin meneguhkan
33 Ibid.
34 Pendapat umum mengatakan bahwa Indonesia dijajah Belanda selama 350
tahun. Jika hitungan tersebut dipakai, maka penjajahan sudah dimulai pada pada
tahun 1596 saat armada Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman
menginjakkan kaki di Pantai Banten. Mendarat tentu tidak dapat disamakan dengan
menjajah, mitos tersebut adalah salah satu salah kaprah dalam sejarah Indonesia yang
hingga kini masih banyak dipercaya khalayak. M.C. Ricklefs, Sejarah Modern
Indonesia (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1991), hlm. 38.
35 Dalam hal ini konteksnya adalah Jawa, sebab daerah luar Jawa pada saat itu
merupakan daerah yang tidak terurus dalam administrasi, lihat Sartono Kartodirdjo,
op.cit., hlm. 19.
27

