Page 119 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 119
110 Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya.
Pemberdayaan masyarakat ini dimulai dengan
pengenalan dan pemanfaatan limbah tepes yang
dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis.
Dengan bahan baku yang melimpah dan alat yang
cukup sederhana dapat membantu dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat di Desa Rawajaya ini.
Field staff membentuk usaha yang diberi nama usaha
Cocojaya yang hasil produksinya kemudian ditampung
oleh perusahan offtaker Cococreative yang beralamat
di Kecamatan Kawunganten. Alasan Cocojaya memilih
Cococreative adalah karena Coco Creative merupakan
pelaku usaha di bidang serabut kelapa yang aktif dan
besar di Cilacap dan sudah mempunyai pasar yang luas
baik dalam negeri maupun luar negeri. Coco Creative
memberikan bantuan teknis pengolahan sabut kelapa
menjadi aneka produk seperti cocopeat, cocofiber,
kokedama/pot sabut kelapa, menyediakan peralatan
dan mesin operasi. Perusahaan coco creative juga
membantu melatih untuk menjalankan alat-alat dan
membuat kerajinan tangan dari hasil serabut kelapa
sehingga produknya standar dan berkualitas.
Melimpahnya limbah sabut kelapa yang terdapat di desa
rawajaya, yang sebelumnya digunakan hanya sebatas
untuk bahan bakar/pengganti kayu bakar, padahal
di sisi lain limbah sabut kelapa tersebut dapat diolah
menjadi 3 produk turunan yang bernilai ekonomis
bahkan bernilai ekspor, dengan menggunakan mesin
penggilingan khusus, yaitu : 1. Coco fiber : bagian
selimut sabut kelapa yang berupa serat-serat kasar,
yang dapat dimanfaatkan menjadi produk-produk
kerajinan yang bernilai ekonomis seperti pot, turus
(penyanggah tanaman), keset, tali tambang dan lain
sebagainya. 2. Coco bristle : bagian sabut kelapa yang