Page 208 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 208
Pemulihan Kehidupan 199
Pascapengadaan Tanah Pembangunan Kilang Minyak Tuban
pada tingkat pendidikannya, kapasitas pengetahuannya serta
keterampilannya.
Latar belakang pendidikan masyarakat di lokasi pembangunan
kilang bahan bakar minyak sebagian besar adalah SD dan
sederajat (41%). Dengan kondisi tersebut berakibat masyarakat
akan kesulitan untuk melakukan pemulihan penghidupan.
Mereka akan kesulitan mendapatkan pekerjaan baru dengan
penghasilan yang lebih baik, karena tingkat pendidikan akan
mempengaruhi tingkat pendapatan (Anissa, 2020).
b. Aset natural
Tanah pertanian yang cukup luas akan memungkinkan
keberlangsungan kehidupan manusia yang mayoritas
aktivitasnya berasal dari bertani. Kesuburan tanah akan
menjadi faktor kemakmuran di tempat tersebut. Lokasi tanah
yang telah dibebaskan untuk pembangunan kilang bahan
bakar minyak sebelumya dengan kondisi yang cukup baik
untuk mengusahakan pertanian atau bercocok tanam. Hal
diindikasikan dengan banyaknya tanaman yang dapat tumbuh
subur di sana sehingga menghasilkan produktivitas hingga tiga
kali panen khusus untuk tanaman padi.
Pembangunan kilang bahan bakar minyak membawa akibat
hilangnya aset alam yaitu tanaman karena dengan hilangnya
tanah pertanian mengakibatkan lingkungan di lokasi yang
semula hijau, teduh dan asri berubah seketika menjadi
lingkungan yang gersang dan panas.
c. Aset finansial
Sebagian besar masyarakat di lokasi pembangunan kilang
bahan bakar minyak berprofesi sebagai petani, sehingga sumber
keuangan mereka terbesar adalah dari hasil atau pertanian.
Pascapengadaan tanah berakibat masyarakat kehilangan
sumber keuangan atau pendapatannya dari pertanian.
Saat ini sumber daya keuangan bagi beberapa masyarakat yang
bekerja sebagai buruh tani atau penggarap pascapengadaan
relatif mengalami penurunan pendapatan. Hal tersebut terjadi
karena mereka beralih profesi, bekerja sebagai satpam, helper