Page 222 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 222

Efektifitas Alternative Dispute Resolution     213
                                        Dalam Penyelesaian Sengketa Perdata Pertanahan
             kelebihan dan  keuntungan apabila dipilih dan dilaksanakan oleh
             para pihak (Ariani, 2012).


             B.  Sengketa Tanah
                 Pada dasarnya,  sengketa  merupakan  lanjutan dari  sebuah
             masalah.  Masalah  yang  tidak   terselesaikan  tersebut  kemudian
             berkembang menjadi  sengketa. Sengketa ini  muncul  apabila
             ada pihak yang  merasa dirugikan oleh pihak  lain dan pihak yang
             merasa  dirugikan  tersebut menyampaikan ketidakpuasan ini
             kepada  pihak lain. Dalam  suatu  perjanjian  atau kontrak,  apabila
             terjadi suatu sengketa maka penyelesaiannya tertuang dalam suatu
             klausul perjanjian atau kontrak tersebut. Namun apabila tidak ada
             perjanjian ataupun kontrak yang mengatur mengenai penyelesaian
             sengketa, maka biasanya akan dilaksanakan musyawarah antar para
             pihak untuk menemukan solusi dari sengketa tersebut. Penyelesaian
             sengketa dapat dilaksanakan dengan berbagai cara (Santoso, 2014).

                 Kasus sengketa  pertanahan  pada saat  ini  tidak  hanya
             merupakan  persoalan individu  saja namun  telah mengarah  pada
             persoalan sosial, budaya dan agama yang lebih kompleks, sehingga
             memerlukan solusi yang lebih kompleks dan komprehensif dalam
             penyelesaiannya. Substansi serta sifat kasus persoalan pertanahan
             tidak hanya persoalan administratif, namun juga telah merambah
             pada sengketa perdata bahkan masuk pada ranah sengketa pidana
             yang menyangkut hak  asasi manusia. Secara  garis besar,  akar
             permasalahan  sengketa  pertanahan dapat  terbagi  menjadi  aspek
             normatif,  aspek  teknis pengelolaan pertanahan  yang  masuk pada
             koridor  hukum  nasional  dan aspek  perbedaan  pemahaman atas
             hukum tanah yang berlaku.
                 Aspek normatif dari pertanahan menekankan pada persoalan
             kesejahteraan  serta kepastian hukum hak  atas  tanah.  Umumnya
             kasus sengketa pertanahan terjadi dan berkembang di suatu wilayah
             masyarakat yang dari sudut pandang ekonomi belum dapat dikatakan
             pada  taraf  sejahtera. Hal  ini  dikarenakan keterbatasan  akses
             masyarakat terhadap sumberdaya tanah sebagai sumber ekonomi,
             sehingga  menimbulkan perselisihan antar warga  masyarakat yang
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227