Page 223 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 223

214    Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
                    yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
             berkepentingan.  Sengketa  pertanahan juga  timbul karena belum
             atau tidak adanya kepastian hukum hak atas tanah yang memberikan
             jaminan terhadap  kepemilikan tanah.  Hal tersebut  menimbulkan
             perselisihan yang berkembang menjadi sengketa perebutan status
             hak atas  tanah  yang  dalam  proses  penyelesaiannya  belum dapat
             melindungi pemilik hak yang sebenarnya atas tanah yang menjadi
             obyek sengketa.
                 Dari aspek teknis pengelolaan pertanahan dalam koridor hukum
             nasional,  ada beberapa hal  yang menjadi  penyebab  terjadinya
             sengketa pertanahan  yaitu penggunaan  sistem pendaftaran  tanah
             negatif, cakupan  peta dasar  yang  minim, dan  penggunaan  tanah
             terlantar.  Sistem  pendaftaran  tanah  negatif dilakukan dengan
             pencatatan terhadap tanah.  Namun kelemahan pencatatan tanah
             tersebut yaitu walaupun pencatatan hak tersebut merupakan bukti
             hak kepemilikan namun masih memungkinkan  adanya  gugatan
             pihak ketiga sampai pada batas waktu tertentu. Solusi yang perlu
             dilaksanakan  adalah  mengganti dan  memperjuangkan  sistem
             pendaftaran tanah positif yang bertujuan agar negara memberikan
             perlindungan  dan  memberikan  kepastian  hukum  bagi  seseorang
             yang memiliki suatu hak atas tanah sehingga tidak menimbulkan
             kerugian apabila terjadi sengketa.
                 Cakupan peta dasar pendaftaran tanah merupakan dasar penting
             dalam penyusunan peta pertanahan seperti peta kepemilikan yang
             hasil akhirnya adalah berupa sertipikat, peta nilai tanah, peta tata
             guna  tanah,  peta  neraca  kesesuaian rencana,  dan peta  cadangan
             tanah. Penggunaan tanah terlantar juga menjadi salah satu penyebab
             sengketa pertanahan karena adanya penguasaan tanah tanpa adanya
             hak atau  proses  hukum  tertentu yang dilakukan oleh  masyarakat
             pada bidang-bidang tanah yang dianggap terlantar untuk dikuasai,
             digarap maupun  diperjualbelikan kepada  pihak lain.  Hal  serupa
             ini membuka peluang terjadinya sengketa tanah yang lebih besar.
             Pada aspek  perbedaan dasar  pemahaman atas  suatu  hukum
             tanah yang  berlaku disebabkan adanya  pluralitas yang  berlaku di
             wilayah Indonesia,  sehingga menimbulkan berbagai  persepsi  dan
             pemahaman yang menimbulkan sengketa pertanahan terlebih lagi
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228