Page 273 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 273

264    Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
                    yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
                 Panitia Pemeriksaan  Tanah B  adalah  panitia  yang bertugas
             melaksanakan pemeriksaan, penelitian  dan pengkajian  data
             fisik dan data  yuridis  baik di  lapangan  maupun di  kantor dalam
             rangka penyelesaian permohonan pemberian, perpanjangan,
             dan pembaharuan Hak Guna Usaha. Catatan: Jika Panitia B tidak
             melaksanakan  secara  profesional,  akan  menimbulkan  masalah di
             kemudian hari.
                 Penunjukan Kawasan hutan (dilakukan oleh menteri Cq. Dirjen
             Planologi Hutan. Penataan kawasan hutan (pembuatan trayek batas,
             pemancangan  batas  sementara pengumuman  hasil  pemancangan
             batas  sementara, inventarisasi, identifikasi  dan  penyelesaian hak-
             hak pihak  ketiga, pembuatan  dan penandatanganan  berita  acara
             tata batas  sementara  dan  peta lampiran  tata batas,  pemasangan
             tanda batas dan pengukuran batas, pemetaan hasil penataan batas,
             pembuatan dan penandatanganan Batas- batas dan  peta tata batas).
             Penetapan kawasan hutan.


             E.  Problem Identifikasi Objek HGU Terindikasi Tumpang Tindih
                dengan Kawasan Hutan
                 Data  tentang Proses  penerbitan Surat Keputusan HGU-
             Sertipikatnya,  setelah dilakukan  penelitian, dokumen  tidak dapat
             ditemukan. Namun mendapat penjelasan secara garis besar dari para
             pejabat dari Kepala Seksi di Kantor Pertanahan Kabupaten Langkat.

             1.   Tumpang  Tindih  Kawasan.  Permasalahan tumpang tindih
                 kawasan dalam pembangunan usaha perkebunan, disebabkan
                 oleh  faktor-faktor berikut: Perusahaan  perkebunan  tidak
                 memperhatikan ketentuan  yang  diatur  dalam Izin Lokasi
                 yang  diterbitkan bupati;   Perusahaan  perkebunan  langsung
                 melakukan pembukaan lahan dan penanaman padahal hanya
                 memperoleh Izin Lokasi, sementara persetujuan prinsip belum
                 terbit;
             2.   Perusahaan pertambangan telah melakukan eksploitasi begitu
                 mereka  memperoleh  Izin  KP, padahal  persetujuan prinsip
                 belum diterbitkan. Masih banyak daerah yang belum memiliki
                 RTRWP/K yang telah dipadu serasikan dengan Peta TGHK Tidak
   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278