Page 41 - Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
P. 41

32     Menuju Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan
                    yang Berkelanjutan dan Berkeadilan
             mengurus  pendaftaran  tanahnya  dengan menemui  Masril Mdr
             Malin Kepala Desa Muaro Kalaban,  untuk menandatangani  surat
             permohonan penerbitan sertipikat hak milik tanggal 22 September
             2014 oleh  Kepala  Desa yang ditolak dengan alasan tanah tersebut
             sudah bersertipikat.

                 Hal yang  menjadi  dasar  gugatan, yaitu  bahwa  tanah  ulayat
             milik M.Yazid glr Dt. Rajo Lelo sebagai pemilik tanah ulayat secara
             turun temurun dengan batas-batas yang jelas dimana kepemilikan
             itu  dikuatkan Surat Keputusan Kerapatan  Adat Nagari  (KAN)
             Silungkang Nomor: 08/KAN SLN/VII/2010 tanggal 14 Juli 2010. Hal
             ini mengindikasikan  penggunaan hukum  adat  dalam mengatur
             penguasaan dan pemilikan tanah adat dimana diputuskan melalui
             lembaga kerapatan adat nagari yang merupakan lembaga tertinggi
             dalam kesatuan hukum adat masyarakat minang di tingkat nagari.
                 Perkara  pada  tingkat  PTUN  ini  telah diputus dalam  putusan
             No. 24/G/2014/PTUN-PDG  pada  tanggal  30  April 2013.  Idealnya
             dalam  rangka  memperkuat status  kepemilikan atau sebagai dasar
             kepastian hukum atas hak tanah ulayat, maka pengajuan sertipikat
             hak milik tanah hendaknya diperkuat dengan alas hak berupa: (1)
             Surat Pernyataan Kesepakatan Kaum; (2)  Ranji Keturunan kaum;
             (3) Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang; dan (4) Persyaratan
             surat  permohonan  sertipikat hak  milik  yaitu  Surat  Keterangan
             dan Surat Pernyataan Penguasaan Fisik Bidang  tanah (sporadik)
             ditandatanggani  oleh Kepala  Desa  dan  Camat  sebagaimana
             disebutkan dalam putusan tersebut.

                 Sejumlah persyaratan  dalam pendaftaran  tanah  tersebut,
             akan  sulit dipenuhi  khususnya apabila  terjadi  perubahan
             wilayah  administrasi nagari  yang berpengaruh  pada kewenangan
             penandatanganan surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah
             oleh kepada  desa  dan  camat  yang  bersangkutan. Kepala nagari
             dimana tanah  ulayat tersebut  ada  dianggap  paling  tahu tentang
             wilayah administrasi  nagarinya termasuk  keberadaan tanah-tanah
             ulayat kaum dari warganya yang secara otomatis juga mengutamakan
             kepentingan warga kaum di wilayah nagarinya.
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46