Page 88 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 88

Tanah Untuk Pembangunan  69

               Presiden No. 26/1988 tentang Badan Petanahan
               Nasional). Moerdiono, Menteri Sekretaris Kabinet, pada
               saat pengangkatan pimpinan pertama Badan Pertanahan
               Nasional, menjelaskan bahwa:
                      Agar melalui peningkatan status ini, badan ini lebih
                      operasional dalam geraknya menangani tugas yang
                      amat penting dalam bidang pertanahan secara
                      komprehensif, terencana dan terpadu. Tugas yang
                      demikian luas jangkauannya itu terlalu besar untuk
                      suatu instansi setingkat Direktorat Jenderal.
                      Diperlukan suatu badan yang lebih tinggi, yang
                      berada di bawah kendali Presiden agar dapat
                      melaksanakan tugasnya dengan otoritas yang
                      seimbang (Moerdiono seperti dikutip dalam Badan
                      Pertanahan Nasional 1998:23).
                    Kemudian berdasarkan Keputusan Presiden No. 26/
               1988 pasal 3 Badan Pertanahan Nasional menyediakan
               layanan-layanan dalam kebijakan penggunaan tanah terkait
               dengan perencanaan ruang, mengatur survei, pemetaan dan
               pendaftaran tanah untuk menjamin kepastian hukum,
               memberikan berbagai hak tanah, dan mengembangkan
               hukum dan regulasi tanah; Kepala BPN memiliki beberapa
               deputi untuk masing-masing layanan.  54
                    Kebijakan paling penting yang dihasilkan BPN dalam

               Lombok. Program tersebut mendapat dukungan politik dan finansial
               yang besar dari pemerintah Orde Baru dan Bank Dunia. Sebagian
               besar dari program transmigrasi melibatkan distribusi lahan, rumah
               hunian dan fasilitas-fasilitas lainnya. Dalam rancangannya masing-
               masing individu memperoleh dua hektar lahan pertanian ditambah
               setengah hektar untuk rumah dan pekarangan mereka. Dari tahun
               1965 sampai 1984 hampir sekitar setengah juta keluarga, setara
               dengan dua juta dan dua ratus ribu orang. Untuk rincian lebih lanjut
               mengenai program transmigrasi, lihat juga Hardjono (1977), Oey
               (1982), Swasono dan Singarimbun (1985), dan Tjondronegoro (2004).
                54  Menurut Keputusan Presiden No. 26/1988 pasal 3 BPN memiliki
               beberapa fungsi berikut:
               a. merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan penguasaan dan
                 penggunaan tanah;
               b. merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan pengaturan pemilikan
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93