Page 93 - Land Reform dari Masa ke Masa
P. 93
74 Land Reform Dari Masa Ke Masa
sebagian karena prosedur birokratik yang rumit, tidak
transparan dan cenderung koruptif. Laporan tersebut juga
mengangkat isu bahwa “pasar tanah belum berkembang
dengan baik,” dan hal ini menghambat “alokasi tanah
untuk penggunaannya yang paling baik dan bernilai”
(World Bank 1994:207). Dengan demikian, laporan
57
tersebut mengisyaratkan kebutuhan untuk menghapus
rintangan-rintangan yang menghambat pertumbuhan
pasar tanah.
Strategi awal dari Bank Dunia dalam meletakkan
fondasi dasar untuk menerapkan agenda-agenda tersebut
adalah dengan menawarkan kepada Pemerintah Indone-
sia sebuah bantuan Bank Dunia yang disertai dengan
sebuah hibah dari Australian Aid for International
Developement (AUSAID). Gagasan ini muncul dari
kesuksesan Thailand Land Titling Project, yang dimulai di
tahun 1984. Sebagai sebuah langkah lanjut, Indonesian
58
Land Administration Project (ILAP) 1995-1999 dirancang
sebagai tahap lima tahun pertama dalam sebuah program
rencana dua puluh lima tahun dengan tujuan jangka
57 Pada tahun yang sama, Sutanu Behuria (1994) membuat
sebuah analisis kebijakan untuk Asian Development Bank dan juga
diterbitkan oleh ADB, yang menjelaskan bahwa “penerapan
sejumlah besar proyek-proyek yang dibiayai oleh Bank (ADB) dan
Bank Dunia di berbagai sektor secara serius dipengaruhi oleh …
kesulitan-kesulitan dalam pengambil alihan tanah” dan “Bank
harus menyediakan bantuan finansial kepada Indonesia untuk
mempercepat proses registrasi dan kepemilikan tanah dan juga
menyediakan bantuan teknis untuk kodifikasi dan penyederhanaan
hukum dan prosedur terkait pemindahan pemilikan dan
penggunaan tanah” (Behuria 1994: 10).
58 Untuk pertama kalinya Bank Dunia dan AusAID mendanai
bersama sebuah proyek Thailand Land Titling Project. Proyek ini
mendapat penghargaan World Bank Award for Excellence di tahun
1997. Dua orang staf Bank Dunia menyatakan bahwa Thailand
Land Titling Project ini”… telah menjadi standard bagi Bank Dunia
dan beberapa donor bilateral termasuk misalkan USAID”