Page 131 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 131
berada di kawasan Sleman Barat, Sleman Timur, dan bagian selatan
Sleman Utara membentuk pola secara acak atau menyebar (Natsir,
Wawancara 12 Januari 2024). Pembangunan fasilitas sosial menjadi
sektor yang dipertahankan yang sudah terbukti banyak perguruan
tinggi dalam skala kecil, menengah, dan besar berada di Kabupaten
Sleman, bahkan menjadi terbesar dibandingkan di Provinsi DIY.
Fasilitas hiburan juga berkembang pesatnya yang sudah banyak
terbangun berbagai mall besar di Kabupaten Sleman dengan jumlah
terbanyak dibandingkan kabupaten lainnya di Provinsi DIY.
Pola pembangunan berbagai sektor tersebut menjadi kesulitan
bagi pemangku kepentingan untuk melakukan identifikasi
pelanggaran yang terjadi dengan kondisi bangunan yang sedang
dibuat maupun sudah jadi (Natsir, Wawancara 12 Januari 2024).
Kebijakan yang dibuat untuk membatasi jumlah maksimal perubahan
alih fungsi lahan, seperti ekspansi sektor perumahan maksimal 100
ha per tahun untuk satu wilayah Kabupaten Sleman, nyatanya jauh
lebih besar daripada yang ditentukan. Kondisi topografi yang relatif
data pada seluruh kawasan Sleman Tengah, Sleman Barat, dan Sleman
Timur menjadi pertimbangan masyarakat untuk dapat bermukim di
berbagai lokasi. Kawasan Sleman Utara yang elevasinya lebih tinggi
tetapi memiliki kelerengan yang cukup landai, sehingga masyarakat
memiliki rasa aman untuk tetap membuat bangunan di lokasi tersebut.
Progresifitas pembangunan ini ditunjukkan dari hasil analisis spasial
bahwa lahan terbangun dari tahun 2003 hanya seluas 10.582,278 ha
dan pada tahun 2023 menjadi 24.562,418 ha. Prediksi lahan terbangun
menunjukkan tren yang berlanjut yaitu tahun 2033 seluas 28.285,907
ha dan tahun 2043 seluas 31.258,855 ha. Lahan terbangun secara
konsisten menjadi penggunaan tanah terbesar dari tahun 2023 dan
diprediksi akan menjadi yang terbesar hingga tahun 2043.
Menurut Putra & Luthfi (2014) menyatakan sektor pertanian
menjadi sektor yang paling rendah diminati pada Kabupaten Sleman
yang menyebabkan perubahan fungsi lahan menjadi paling rentan.
Agroekosistem persawahan umumnya lebih tinggi dibandingkan
kebun/tegalan pada sektor pertanian di Kabupaten Sleman.
100 Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian