Page 133 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 133

yang terluas penggunaan tanahnya dengan luasan sebesar 17.854,424
            ha. Hasil prediksi menunjukkan tren penurunan akan terus berlanjut
            pada  tahun 2033  seluas 14.514,337 ha  dan  tahun 2043 berkurang
            kembali menjadi 11.739,214 ha.

                Kondisi  lahan  pertanian  menjadi  sulit  untuk  dipertahankan
            karena  anggaran  untuk  perlindungan LP2B jauh lebih kecil
            dibandingkan permasalahan  yang  terjadi  pada  sektor pertanian
            (Rozano, Wawancara 26 Januari 2024). Kesediaan dan kesadaran para
            petani yang memiliki lahan pertanian di dalam kawasan LP2B sangat
            rendah dengan argumen setiap masyarakat berhak menentukan tanah
            yang  dimiliki  untuk kebutuhan hidupnya.  Anggaran insentif  yang
            diberikan untuk para petani di kawasan LP2B dianggap terlalu sedikit
            dibandingkan pendapatan  yang  didapatkan  jika  lahan pertanian
            digunakan untuk kegiatan non pertanian. Hal ini menyebabkan para
            petani tidak ingin melakukan perjanjian dengan pemerintah untuk
            menjadikan lahan  pertaniannya masuk  di  dalam kawasan LP2B.
            Permasalahan lainnya  terjadi  pada  pelaku bisnis yang mengajukan
            IPPT dengan perjanjian mengganti lokasi lahan pertanian tersebut ke
            tempat lainnya. Kenyataan yang terjadi semakin berkurangnya lahan
            pertanian membuat lokasi tukar guling sangat sulit dilakukan. Pelaku
            bisnis meminta kompensasi waktu tambahan untuk mencari lokasi
            lainnya, tetapi faktanya semakin diulur waktu, pelaku bisnis bersifat
            tidak acuh dan melepas tanggung jawabnya.

            2.  Transaksi Jual Beli Tanah pada Lahan Pertanian
                Faktor perekonomian  sangat  berimbas pada para petani,
            khususnya  lahan  pertanian  yang dikelilingi oleh  lahan  terbangun.
            Kondisi topografi yang sudah banyak tumbuh kawasan permukiman,
            nilai tanah yang tinggi, dan penawaran oleh para  investor  menjadi
            alasan utama  bagi para petani untuk  menjual  lahan pertaniannya.
            Pola pikir petani yang kreatif tidak akan menjual lahan pertaniannya
            kepada  investor  atau  orang  lain,  tetapi  mengikuti  tren  masyarakat
            sekarang yang menginginkan tanah maupun rumah kavling berukuran
            kecil  dan  sedang (Natsir,  Wawancara 12 Januari  2024). Para  petani
            yang memiliki lahan pertanian yang luas dan memiliki aksesibilitas


            102   Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
                  Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138