Page 153 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 153

yang berada di permukaan tanah jauh lebih besar daripada di dalam
            tanah dan akhirnya dapat  meningkatkan  potensi  banjir.  Daerah/
            tanah  yang mengalami intensitas  tergenang  air lebih lama  seperti
            diakibatkan  banjir  akan  mempengaruhi proses pengendapan/
            sedimentasi bahan tertentu di tanah, ini menyebabkan lapisan tanah
            kehilangan kesuburannya.

                Pertumbuhan penduduk akan meningkatkan limbah yang dibuang
            semakin besar (Natsir, Wawancara 12 Januari 2024). Pencemaran air
            telah terjadi dengan kerusakan yang dibuat oleh sampah anorganik
            atau sampah sulit terurai ke aliran sungai. Limbah plastik, logam, dan
            lainnya telah membawa kandungan kimia melalui aliran sungai yang
            masuk ke dalam jaringan irigasi. Air yang digunakan lahan pertanian
            berasal  dari  jaringan irigasi  telah menyebabkan  sifat kimia  tanah
            mengalami  perubahan  seperti  kandungan karbon,  fosfor, nitrogen,
            dan kalium (Nurhayati, Wawancara 7 Maret 2024). Kualitas air sungai
            telah dicemari sebagian besar dari deterjen dan minyak/lemak yang
            disebabkan oleh masyarakat dan industri dalam membuang limbah
            ke  sungai tanpa  pengolahan terlebih  dahulu  (Pemerintah  Daerah
            Kabupaten Sleman,  2021a).  Kandungan  yang  berubah  pada  tanah
            menyebabkan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman
            semakin  memburuk  dan  tentunya produktivitas  hasil pertanian
            semakin menurun. Hal ini sudah dibuktikan pada pengujian 60 titik
            lokasi pada 11 sungai untuk mengetahui Indeks Kualitas Air (IKA) di
            Kabupaten Sleman. Hasil menunjukkan nilai IKA  yaitu 41,33  yang
            masuk dalam kategori kurang baik.

                Unsur  tanah yang berubah berdampak juga  pada kondisi  fisik
            tanah yang  menjadi kering (Nurhayati,  Wawancara  7 Maret 2024).
            Penggunaan sumur bor yang diharapkan dapat memberikan suplai air
            bersih dari dalam tanah nyatanya tidak dapat memperbaiki keadaan
            tersebut. Permukaan air tanah yang semakin menurun menyebabkan
            sumur bor  tidak  dapat mencukupi kebutuhan  air bagi  tanaman.
            Kajian  yang  dilakukan  oleh Gule  dkk.  (2023)   menyatakan hampir
            sebagian besar lahan pertanian mengalami kerusakan pada air tanah.
            Pencemaran tersebut mempengaruhi keseimbangan pada komponen



            122   Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
                  Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158