Page 155 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 155

perlu dimaknai yaitu produksi, kehidupan, dan ekologi. Masyarakat
            tidak hanya semata-mata diberi pemahaman untuk melindungi lahan
            pertanian,  tetapi  juga  diberi  pengetahuan bagaimana  mengelola
            dan memproduksi lahan  pertanian,  sehingga hasilnya  dapat
            mensejahterakan  hidup  mereka.  Sosialisasi tersebut tentunya tidak
            sebatas kepada masyarakat di sektor pertanian maupun masyarakat
            umum, tetapi juga kepada pemangku kepentingan yang melakukan
            pelayanan di sektor legalisasi dan perizinan fungsi lahan.
                Terbitnya Undang-Undang Nomor  26  Tahun 2007  tentang
            Penataan  Ruang telah  menjadi  acuan  peraturan turunannya  yaitu
            Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
            Penataan  Ruang  yang  telah disesuaikan dengan  Undang-Undang
            Nomor 6  Tahun 2023  tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
            Pengganti Undang-Undang  Nomor 2  Tahun 2022  tentang Cipta
            Kerja (Muis,  Wawancara 11 Januari  2024). Peraturan  tersebut
            menjadi landasan  hukum  dalam  penyelenggaraan  yang  berkaitan
            dengan pemanfaatan ruang.  Pemerintah  telah  mengubah  sistem
            perizinan yang sebelumnya melalui IPPT, Surat Keterangan Rencana
            Kota  (SKRK), dan  izin  lokasi agar  menjadi  single reference  melalui
            Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR). Pemberian
            perizinan memiliki kegiatan yang berhubungan dengan usaha/bisnis
            dan kepentingan masyarakat luas, sehingga dibutuhkan Online Single
            Submission Risk Based  Approach (OSS-RBA). Perizinan menjadi
            acuan bagi pelaku bisnis untuk memulai dan menjalankan usahanya
            sesuai dengan tingkat  risiko dari  usaha tersebut.  Pemerintah telah
            menyiapkan  OSS  sebagai  sistem elektronik dalam  pemberian  izin
            berusaha yang dapat memudahkan dan mempercepat melalui satu
            pintu layanan.

                Fungsi KKPR bersifat multi tujuan yaitu: (i) sinkronisasi regulasi
            keruangan  yang ditetapkan oleh  pemerintah  untuk  mencegah
            konflik  lahan  yang  digunakan  oleh  masyarakat  dengan  kebijakan
            tata ruang; (ii) mekanisme pengendalian dalam pemanfaatan ruang
            oleh  masyarakat  yang  sesuai dan  tidak  sesuai dengan  regulasi
            keruangan;  (iii) pemantauan, penilaian, dan evaluasi dampak yang



            124   Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
                  Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160