Page 152 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 152

3.  Keterancaman Ketahanan Pangan
                Produktivitas pertanian  khususnya padi  telah  mengalami
            penurunan  secara  drastis  setiap  tahunnya  (Natsir,  Wawancara  12
            Januari 2024). Kabupaten Sleman pada tahun 2014 mampu melakukan
            swasembada beras ke Kota Yogyakarta dengan angka mencapai 100.000
            ton. Kenyataan yang terjadi di tahun 2023 telah mengalami penurunan
            drastis. Lahan  sawah  yang  panen mulai berkurang  yang  sekarang
            hanya seluas 18.000 ha, kondisi tersebut jika melakukan tanam padi
            2-3 kali dalam setahun hanya dapat memberikan panen beras sebesar
            54.000 ton dalam setahun. Keadaan ini membuat Kabupaten Sleman
            tidak dapat memberikan swasembada beras untuk Kota Yogyakarta
            atau daerah lainnya. Jumlah stok beras sebesar 54.000 ton difokuskan
            pada kebutuhan beras bagi masyarakat di Kabupaten Sleman. Luas
            lahan sawah  yang  mengalami  penurunan setiap  tahunnya,  bahkan
            diprediksi  akan  terus mengalami  penurunan  seperti  pada Hal ini
            dibuktikan kajian oleh Astuti & Lukito (2020) bahwa perubahan lahan
            di kawasan ketahanan pangan dari tahun 2012-2018 berkurang sebesar
            33,93%.

            4.  Kerusakan Sumber Daya Tanah dan Air
                Pembangunan  yang pesat  oleh  sektor  non pertanian  telah
            menyebabkan lahan pertanian yang dahulunya bersifat terpusat dan
            klaster  telah berubah menjadi  berpencar/acak.  Menurut Janti dkk.
            (2016) menyatakan Kabupaten Sleman memiliki kualitas unsur hara
            tanah yang baik untuk kegiatan sektor pertanian dengan banyaknya
            lokasi  yang masih memiliki jaringan irigasi.  Alih  fungsi lahan
            pertanian yang bersifat menyebar menimbulkan permasalahan besar
            terhadap peningkatan jumlah lahan kritis (Nurhayati, Wawancara 7
            Maret 2024).  Kemampuan lahan kritis  yang mengalami kerusakan
            secara  fisik, kimia,  dan biologis  pada  tanah  telah membahayakan
            produktivitas  pertanian menjadi  terancam.  Peningkatan lahan
            terbangun menyebabkan air hujan yang jatuh ke permukaan tanah
            akan menjadi air limpasan jauh lebih banyak dibandingkan infiltrasi.
            Topografi landai yang mendominasi Kabupaten Sleman selaras dengan
            sifat air yang akan mengalir ke lokasi datar. Hal ini menyebabkan air



                                                                 BAB IV  121
                                     Dinamika Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157