Page 149 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 149
NTP Kabupaten Sleman yang selalu mengalami penurunan setiap
tahunnya berdampak pada kemampuan daya beli para petani sangat
rendah terhadap daya tukar kebutuhan kegiatan pertanian maupun
kehidupan keluarganya.
Pekerjaan sebagai petani tidak hanya dikhususkan untuk
laki-laki, tetapi dapat untuk perempuan (Nurhayati, Wawancara
7 Maret 2024). Menurut Badan Pusat Statistik (2023a) mendukung
pernyataan tersebut bahwa jumlah petani Kabupaten Sleman
menurut jenis kelamin memiliki rasio laki-laki sebanyak 76.635
orang (85,86%) dan perempuan sebanyak 12.616 orang (14,14%).
Keberadaan petani perempuan seharusnya mendapatkan kemudahan
akses dan fasilitas yang setara dengan laki-laki atau bahkan lebih.
Kenyataan yang terjadi di Kabupaten Sleman tidak mengatur konteks
tersebut. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun
2020 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan,
tidak membahas sama sekali peranan para petani berdasarkan jenis
kelaminnya. Kerentanan yang dihadapi petani perempuan jauh lebih
besar dikarenakan menopang kebutuhan ekonomi keluarga sekaligus
menjadi ibu rumah tangga. Kajian yang dilakukan oleh Samputra &
Antriyandarti (2024) menunjukkan sebagian besar petani perempuan
di Kabupaten Sleman bukan sebagai petani, melainkan buruh tani.
Lebih dari 50% buruh tani tersebut berada di usia lansia antara 60-
70 tahun dan hanya memiliki pendapatan kurang dari Rp 500.000
setiap bulannya. Faktor umur dan pendapatan menjadi bukti nyata
bahwa petani perempuan memiliki identitas janda dan tidak memiliki
jenjang pendidikan yang baik. Kondisi petani perempuan menjadi
sangat rentan tidak hanya membiayai hidupnya sendiri, tetapi juga
keluarganya (anak, cucu, atau saudara).
Penurunan profesi petani juga disebabkan oleh jumlah petani
yang berusia muda sangat sedikit (Nurhayati, Wawancara 7 Maret
2024). Petani di Kabupaten Sleman didominasi oleh petani yang
berusia dengan rentang umur 45 sampai dengan di atas 65 tahun
dengan persentase sebesar 82,85%, sehingga petani yang berusia
15-44 tahun hanya sebesar 17,15%. Penyebab utama dari keadaan
118 Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian