Page 146 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 146

digunakan untuk sektor pertanian. Realita yang terjadi bisa menjadi
            tiga kondisi yaitu: (i) izin alih fungsi lahan pertanian yang disetujui
            memang sudah berubah menjadi lahan non pertanian; (ii) izin alih
            fungsi lahan pertanian sudah disetujui tetapi kondisi lahan pertanian
            belum berubah/tetap; (iii) serta tidak memiliki izin alih fungsi lahan
            pertanian tetapi sudah berubah menjadi lahan non pertanian.


            D.  Dampak (Impact) Pilu bagi Sektor Pertanian
            1.  Kesejahteraan Kehidupan Petani dan Penurunan Profesi
                Petani
                Alih fungsi lahan pertanian yang semakin berkurang berdampak
            pada jumlah kepemilikan dan luasan lahan yang digunakan  untuk
            sektor pertanian (Muis, Wawancara 11 Januari 2024). Menurut Badan
            Pusat Statistik (2023a)  mendukung  pernyataan  tersebut, RTUP
            Kabupaten Sleman  pada  tahun 2013 berjumlah 110.285  orang  dan
            dalam kurung waktu 10 tahun telah terjadi penurun sebanyak 23.574
            orang, sehingga jumlah RTUP pada tahun 2023 sebanyak 86.711 orang.
            Jumlah UTP Kabupaten Sleman  tahun 2023 menunjukkan lahan
            pertanian yang dimiliki petani dengan luasan dibawah 1 ha sebanyak
            87.359 unit dari total keseluruhan UTP sebanyak 89.251 unit. Angka
            tersebut membuktikan hampir seluruh petani di Kabupaten Sleman
            hanya memiliki lahan dibawah 1 ha yang dapat menyebabkan petani
            kecil memiliki dampak perubahan yang besar dan rentan. Petani kecil
            perlu diberikan perhatian lebih dikarenakan sebagian besar lapangan
            pekerjaan dan pendapatan wilayah perdesaan ditopang oleh sektor
            pertanian (Lezoche dkk., 2020).
                Para  petani  yang  mengubah  lahan  pertaniannya  dapat  terbagi
            atas 3  kelompok yaitu: (i)  petani yang  telah mengubah  luas lahan
            pertaniannya di atas 50%; (ii) petani yang yang telah mengubah luas
            lahan pertaniannya dibawah 50%, serta (iii) petani yang tidak/tidak
            lagi memiliki lahan pertanian atau disebut petani penggarap (Warno,
            Wawancara 6 Maret 2024). Petani yang berwirausaha memiliki luas
            lahan  pertanian yang  sangat  besar,  sehingga  lahan yang  diubah
            menjadi lahan terbangun yang dapat mendukung kegiatan usahanya.
            Kegiatan tersebut memang murni dilakukan petani dengan modalnya


                                                                 BAB IV  115
                                     Dinamika Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151