Page 142 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 142
2024). Hasil produksi padi turun yang diakibatkan salah satunya
karena faktor luasan lahan pertanian yang semakin menurun. Hasil
analisis spasial menunjukkan tahun 2003 lahan sawah seluas 29.317,409
ha dan kebun/tegalan seluas 12.663,421 ha serta pada tahun 2023
mengalami penurunan keduanya yaitu lahan sawah seluas 17.854,423
ha dan kebun/tegalan seluas 11.126,843 ha. Luasan lahan sawah yang
panen tahun 2023 menurut narasumber dengan penggunaan tanah
lahan sawah tahun 2023 dari hasil analisis spasial tidak jauh berbeda,
sehingga prediksi di masa mendatang dapat menggunakan dari hasil
analisis. Hasil prediksi menunjukkan tren yang sama pada tahun
2033 yaitu sawah hanya seluas 14.514,337 ha dan kebun/tegalan seluas
10.794,597 ha serta di tahun 2043 turun kembali yaitu sawah seluas
11.739,214 ha dan kebun/tegalan seluas 10.633,105 ha.
NTP mengalami penurunan setiap tahun yang faktanya ini
menjadi indikator kemampuan daya beli para petani sangat rendah
terhadap daya tukar seluruh kegiatan pertanian yang tampak pada
Tabel 21. NTP dalam skala lebih luas yaitu provinsi menunjukkan
Provinsi DIY berada di urutan sembilan terbawah dari seluruh provinsi
di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2023c). Kondisi daya beli yang
lebih rendah membuat para petani kurang mampu untuk membiayai
kehidupan keluarganya (Nurhayati, Wawancara 7 Maret 2024).
Kemampuan daya beli petani untuk kegiatan produksi pertanian
menjadi rendah karena proses produksi sangat panjang yang dimulai
dari penggarapan lahan, penanaman bibit, perawatan tanaman, dan
distribusi panen. Proses produksi juga membutuhkan banyak biaya
untuk tenaga penggarap, pemberantas hama, pupuk, dan transportasi.
Kondisi ini mempersulit para petani dengan imbalan yang diterima
dari hasil panen dibawah biaya yang dikeluarkan, sehingga terpaksa
menjual atau menyewa lahan miliknya kepada pelaku bisnis maupun
individu masyarakat. Para petani baru menyadari pendapatan yang
dihasilkan dari sektor non pertanian jauh lebih besar yang membuat
taraf hidup menjadi lebih baik. Pengelolaan lahan dirasakan jauh
lebih mudah daripada sektor pertanian yang harus memikirkan
proses panjang dari awal tanam hingga panen. Tentunya jika NTP
bernilai rendah maka akan mempengaruhi daya beli para petani yang
BAB IV 111
Dinamika Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian