Page 61 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 61
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2022
menunjukkan hampir seluruh sektor lapangan usaha Kabupaten
Sleman berkecimpung dengan aktivitas non pertanian yang
membutuhkan ruang atas tanah secara luas dan besar. Tabel 2
menunjukkan tiga besar dengan pendapatan terbesar dipegang oleh
industri pengolahan, kontruksi, serta informasi dan komunikasi.
Ruang atas tanah yang bersifat stagnan telah menyebabkan pelaku
usaha membeli tanah pertanian untuk dijadikan bangunan. Hal ini
tampak pusat perkembangan wilayah Kabupaten Sleman difokuskan
pada tiga aktivitas utama yaitu aglomerasi, suburban, dan fungsi
khusus. Wilayah aglomerasi dikembangkan untuk mendukung Kota
Yogyakarta melalui kapanewon yang berbatasan langsung dengan
Kota Yogyakarta. Wilayah suburban dikembangkan untuk mendukung
kegiatan masyarakat Kabupaten Sleman untuk tempat tinggal dan
jasa. Kedua wilayah dibuktikan dengan jumlah rumah makan/restoran
yang memiliki izin di Kabupaten Sleman berjumlah 1.753 bangunan,
serta hotel/penginapan berjumlah 22.264 bangunan. Pembangunan
wilayah menjadi suburban dan urban telah mengorbankan lahan
pertanian berubah menjadi bangunan yang menyebabkan degradasi
lahan secara progresif (Radwan dkk., 2019). Kabupaten Sleman
mengalami hal serupa yaitu PDRB terbesar seluruhnya dari sektor non
pertanian yang pastinya sektor tersebut membutuhkan kebutuhan
lahan yang besar dalam pembangunannya secara masif.
Wilayah fungsi khusus dikembangkan untuk melindungi
kawasan Candi Prambanan dan Gunung Merapi. Wilayah fungsi
khusus menunjukkan jumlah wisatawan tahun 2022 sebanyak
7.171.071 jiwa dengan pengunjung asing berjumlah 65.302 jiwa dan
domestik berjumlah 7.105.769 jiwa. Kapanewon dengan pengunjung
wisata terbesar berada di Kapanewon Prambanan sebanyak 3.089.907
jiwa (Badan Pusat Statistik, 2023b). Ketiga wilayah tersebut yaitu
aglomerasi, suburban, dan fungsi khusus sebagai bukti nyata
Kabupaten Sleman tidak memasukkan sektor pertanian menjadi
wilayah yang perlu diprioritaskan pada wilayah fungsi khusus,
meskipun tata ruang sudah dibuatkan kawasan Sleman Barat untuk
pertanian. Kenyataannya 41,55% pengeluaran penduduk per kapita
30 Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian