Page 57 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 57

577.985 jiwa, sehingga jumlah perempuan unggul sedikit lebih banyak
            dengan selisih keduanya yaitu 0,73%. Jika dikaitkan dengan wilayah
            administratif  per  kapanewon,  Kapanewon  Depok  memiliki  jumlah
            penduduk terbanyak berjumlah 131.517 jiwa dan kapanewon dengan
            penduduk  terendah  yaitu  Kapanewon  Cangkringan  sebesar  31.856
            jiwa, artinya perbedaan kepadatan penduduk sangat tinggi yaitu 412%
            antara kedua kapanewon tersebut.

                Jumlah  penduduk  dalam  skala yang  lebih  rinci  yaitu  total
            Kepala Keluarga (KK) pada wilayah tersebut. Identifikasi jumlah KK
            untuk  mengetahui  permasalahan  sosio-ekonomi antara aktivitas
            masyarakat terhadap pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki
            lingkungan  sekitar (Handavu  dkk., 2019). Kabupaten Sleman
            memiliki  KK berjumlah 377.909  dengan KK  terbanyak berada  di
            Kapanewon Depok berjumlah 42.554 dan KK tersedikit di Kapanewon
            Cangkringan berjumlah 11.266 KK (Badan Pusat Statistik, 2023b). KK
            terbanyak di Kapanewon Depok selaras dengan jumlah penduduknya
            yang terbesar juga, serta kapanewon ini termasuk kapanewon yang
            difokuskan  untuk  pembangunan  sektor  permukiman,  jasa,  dan
            lainnya. Kapanewon Cangkringan menjadi KK tersedikit, begitupun
            jumlah penduduknya, tentunya kapanewon ini yang berada kawasan
            Sleman  Utara dikhususkan  untuk wilayah  mitigasi  bencana dan
            pariwisata Gunung Merapi.
                Inventarisasi KK  juga dilakukan untuk  mengetahui jumlah  KK
            miskin dan rentan miskin. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk dan
            kemiskinan menjadi penyebab utama perubahan penggunaan tanah
            yang tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku (Munthali dkk., 2019).
            Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2023b),  KK miskin Kabupaten
            Sleman berjumlah 30.808  atau 8,15%  dari  total  KK  sekabupaten.
            KK miskin terbesar berada di Kapanewon Seyegan berjumlah 2.373
            (13,08%) dari total KK berjumlah 18.149 KK di kapanewon tersebut.
            KK miskin  tersedikit berada di Kapanewon Depok berjumlah 1.419
            atau  3,33%  dari  total  KK  di kapanewon  tersebut. Selanjutnya  KK
            rentan miskin Kabupaten Sleman berjumlah 133.621 KK. Kapanewon
            Depok  yang  sudah disebutkan  sebelumnya dengan  KK  terbanyak



            26    Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
                  Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62