Page 53 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 53
suburban berdampak terhadap kerentanan Candi Prambanan (Wardoyo
dkk., 2020), sehingga keempat kapanewon tersebut ditetapkan menjadi
kawasan pariwisata berbasis cagar budaya.
Kawasan Sleman Tengah dikhususkan menjadi perkotaan untuk
kegiatan perdagangan, jasa, pendidikan, dan lainnya yaitu Kapanewon
Sleman, Ngaglik, Mlati, Gamping, dan Depok. Kapanewon tersebut
masuk kategori I atau kepadatan penduduk tertinggi, wilayah strategis
yang dilalui jalan nasional dan provinsi, serta dijadikan Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) Kabupaten Sleman (Rambe & Iskandar, 2022; Utari &
Nareswari, 2021). Posisi kelima kapanewon tersebut berada di bagian
Selatan yang menopang kegiatan multi aspek dari Kota Yogyakarta,
maka ditetapkan menjadi kawasan Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta
(APY) (Wahyuhana dkk., 2021).
Kawasan Sleman Barat dikhususkan menjadi pariwisata berbasis
pertanian yaitu Kapanewon Seyegan, Minggir, Moyudan, dan Godean.
Sawah tadah hujan yang dimiliki Kabupaten Sleman seluas 1.550 ha
(Munir dkk., 2023) dan keempat kapanewon di atas termasuk di
dalamnya. Menurut Azizi & Anggraeni (2019) bahwa komoditas padi
di Kabupaten Sleman memiliki Location Quotient (LQ) di atas 1 yang
termasuk dalam komoditas unggulan bernilai tinggi dan keempat
kapanewon tersebut masuk di dalamnya, bahkan Kapanewon Minggir
dan Godean menjadi basis terbesar dengan LQ sebesar 1,17. Semakin
tinggi nilai LQ selaras dengan tingkatan karakteristik sektor tertentu
yang menopang perekonomian wilayah menurut sektor basis (Sodik
dkk., 2023), sehingga keempat kapanewon tersebut ditetapkan sebagai
kawasan pariwisata oleh pemerintah daerah yang melimpah produksi
pertaniannya di Kabupaten Sleman.
Berdasarkan aspek topografi, ketinggian wilayah memiliki korelasi
signifikan terhadap perubahan penggunaan tanah (Virtriana dkk.,
2023). Selain itu, ketinggian memiliki skor kepentingan tertinggi
terkait perubahan lahan pertanian menjadi lahan terbangun (Liu
dkk., 2020). Kabupaten Sleman memiliki ketinggian wilayah beragam
antara <100->1.000 meter dari permukaan laut (mdpl). Menurut Badan
Pusat Statistik (2023b), ketinggian <100 mdpl memiliki luas wilayah
22 Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian