Page 58 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 58
dan KK miskin tersedikit menunjukkan KK rentan miskin menjadi
yang tersedikit juga berjumlah 6.669 KK atau 15,67% dari total KK
kapanewon tersebut. Untuk KK rentan miskin terbanyak berada di
Kapanewon Gamping berjumlah 10.488 KK atau 56,33% dari total
32.345 KK dan KK miskin kapanewon ini berjumlah 2.466 KK (7,62%).
Jika dikaitkan dalam konteks penelitian tentang sektor pertanian,
inventarisasi KK miskin dan rentan miskin perlu dilakukan pada
skala lapangan usaha. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pola pikir
KK yang bekerja di sektor pertanian yang nantinya berdampak pada
persepsi mitigasi risiko gagal panen, pengelolaan dan produktivitas
tanaman, dan pengembangan investasi pertanian (Khan dkk., 2020).
Kepala Keluarga (KK) tentunya memiliki anggota keluarga yang
mengenyam pendidikan. Menurut Brown dkk. (2019), penggunaan
dan pemanfaatan tanah dipengaruhi oleh usia, utamanya pada
generasi muda yang lebih aktif di dalam komunitas. Jumlah penduduk
Kabupaten Sleman menurut usia sekolah terbagi atas empat kelas
yaitu (i) usia 7-12 tahun berjumlah 99.159 jiwa dengan rasio 50.668
laki-laki dan 48.491 perempuan, (ii) usia 13-15 tahun berjumlah 50.322
jiwa dengan rasio 25.901 laki-laki dan 24.421 perempuan, (iii) usia 16-
18 tahun berjumlah 45.617 jiwa dengan rasio 23.480 laki-laki dan 22.137
perempuan, serta (iv) usia 19-35 tahun berjumlah 259.803 jiwa dengan
rasio 130.564 laki-laki dan 129.239 perempuan (Badan Pusat Statistik,
2023b). Menurut Pourjavid dkk. (2020) bahwa pendidikan menjadi
faktor utama untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
masyarakat dalam mencari kehidupan layak saat usia dewasa.
Jumlah angkatan kerja Kabupaten Sleman sebanyak 698.907
orang dengan jumlah yang bekerja sebanyak 665.512 orang dan
pengangguran sebanyak 33.395 orang (Badan Pusat Statistik, 2023b).
Istilah bekerja digunakan untuk masyarakat yang sudah bekerja
maupun yang sedang mencari kerja, sedangkan pengangguran bagi
masyarakat yang sudah memasuki usia bekerja tetapi tidak bekerja
(Fauzi & Suhaidi, 2022). Penggolongan usia yang bekerja di Indonesia
beracuan pada standar yang ditetapkan skala internasional yaitu di
atas 15 tahun (Safira dkk., 2020). Angkatan kerja yang tidak/belum
BAB II 27
Karakteristik Wilayah Sang Sleman Sembada