Page 49 - Pemodelan Spasial untuk Prediksi Pengunaan dan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian
P. 49
manusia, dapat juga bersifat ekologis yang berkaitan dengan kondisi
alam/lingkungan secara aspek fisik, kimia, dan biologis. Kompleksnya
permasalahan tersebut perlu dijawab oleh pemangku kepentingan
Kabupaten Sleman untuk memberikan tindakan (Response) yang
telah dilakukan maupun telah direncanakan. Tindakan ini menjadi
langkah yang harus diambil untuk memperbaiki dan menyelesaikan
permasalahan yang muncul dari faktor penyebab dan tekanan yang
diharapkan dapat mengembalikan kondisi awal/sebenarnya, serta
berjalan waktu dampak yang dirasakan dapat berkurang.
Driver menjadi faktor penyebab dari berbagai dampak potensial
yang terjadi oleh kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya. Hal ini
menjadikan adanya perubahan pembangunan secara ekologis.
Pressure memberikan faktor tekanan atau pendorong yang
mempercepat perubahan tersebut secara nyata. State menjadi kondisi
nyata maupun saat ini yang dapat dilihat secara langsung pada
wilayah tersebut. Kompleksitas yang terjadi memberikan impact atau
disebut dampak negatif pada perubahan secara ekonomi, sumber
daya, masyarakat, dan lingkungan. Hasil akhir dalam indikator
ini membutuhkan response sebagai tindakan nyata yang diambil
oleh pemangku kepentingan baik itu masyarakat, pemerintah, dan
organisasi untuk dapat mencapai pembangunan lingkungan yang
tidak lagi bersifat egosentris, tetapi sudah memasuki era ekosentris
dalam pembangunan berkelanjutan yang berdampak baik terhadap
manusia dan alam (Pinuji dkk., 2018; Suprojo dkk., 2021; Yang dkk.,
2023).
18 Pemodelan Spasial untuk Prediksi Penggunaan dan
Pengendalian Alih Fungsi Lahan pertanian