Page 47 - REFORMA AGRARIA INKLUSIF
P. 47

Tabel 5. Luas tanah terlantar menurut jenis hak (2010)
                                  Luas hak yang
                                  di dalamnya       Tanah
                  Jenis Hak                       terindikasi   Persentase
                                 terdapat tanah
                                  terlantar (ha)  terlantar (ha)
             Hak Guna Usaha     2.253.685       1.729.775     76,8
             Hak Guna Bangunan  176.480         146.248       8,.9
             Hak Pakai          423.361         401.704       94,9
             Hak Pengelolaan    788.809         538.304       68,4
             Izin Lokasi        1.518.716       1.401.653     92,3
             Penggunaan Belum
             Optimal            -               3.168.606     -
             Jumlah             5.161.051       7.386.290

            Sumber: BPN (2010) dalam Luthfi (2013)
                Asset Reform tanpa Access Reform sama dengan sertipikasi tanah
            tanpa perlindungan terhadap tanah; Luthfi (2013) mengistilahkannya
            dengan  “Legalisasi Aset  tanpa  Landreform”—dapat  juga disebut
            Penataan  Aset  tanpa Reforma  Agraria,  yaitu  suatu kondisi ketika
            landerform semata-mata  diterjemahkan sebagai  bagi-bagi  tanah
            dan sertipikasi tanah akibatnya hanya akan melayani mereka “yang
            memiliki tanah” dan bukan pada mereka “yang tidak memiliki tanah”;
            ketika  struktur  ekonomi  suatu negara  tidak kondusif bagi kaum
            miskin atau  pemilik  tanah  skala  kecil,  pemilik  tanah cenderung
            untuk  melepas  tanahnya  karena desakan ekonomi,  baik dijual
            maupun diagunkan  baik  untuk  konsumsi  atau  usaha  yang  tidak
            menguntungkan akibat daya tawar yang lemah terhadap pasar, bukan
            hal mustahil legalisasi aset justru berlanjut menjadi pelepasan aset.
                Menurut Hernando de Soto (2003) sertipikat tanah sebagai output
            formalisasi aset  (legalisasi  aset,  Asset Reform)  mempunyai fungsi
            tidak hanya menjamin kepastian hukum kepemilikan (property law)
            yang mengatasi kendala-kendala birokrasi kewirausahaan (barriers
            to entrepreneurship)  dan  ekonomi kapital,  tetapi juga jalan masuk
            bagi  pemilik tanah  untuk terintegrasi  dengan  pasar tanah,  tanah
            yang belum  terdaftar  atau  diterbitkan haknya menjadi hambatan
            bagi percepatan dan perluasan pasar tanah, sehingga aset-aset tidur
            ini peru dibangunkan dengan reformasi sistem perundang-undangan


            32    REFORMA AGRARIAN INKLUSIF:
                  Praktik Penataan Akses Rumah Gender dan Disabilitas
                  di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52