Page 9 - Jalan Penyelesaian Persoalan Agraria: Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Adat, Penataan Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan Integrasi Tata Ruang
P. 9

Pengantar Penyunting
                    JALAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA:
             (Tanah Bekas Hak, Pengakuan Hukum Tanah Adat, Penataan
                   Tanah Batam, Percepatan Pendaftaran Tanah, dan
                                 Integrasi Tata Ruang)



            A. Pengantar
            Persoalan  “Pertanahan  dan  Agraria”  dalam  konteks  lebih  luas
            memasuki  babak  baru  dalam  hal  tuntutan  percepatan  pelayanan
            untuk memenuhi ekspektasi masyarakat. Awal tahun 2016, Presiden
            Joko Widodo dengan serius meminta kepada Menteri Agraria dan
            Tata  Ruang/Badan  Pertanahan  Nasional  (Kementerian  ATR/BPN)
            agar segera mempercepat proses pendaftaran tanah di Indonesia. Hal
            itu  kembali  ditegaskan  dalam  paket  kebijakan  ekonomi  XII  yang
            diumumkan tanggal 28 April 2016, salah satunya agar Menteri Agraria
            mempercepat, memperpendek, dan mempermudah jalur dan sistem
            administrasi pendaftaran tanah. Sekilas tuntutan itu tampak mudah,
            akan tetapi bisa jadi tidak sebanding dengan infrastruktur hukum
            dan  SDM  yang  tersedia,  padahal  infrastruktur  hukum  itu  sendiri
            mengalami  berbagai  persoalan  dalam  tataran  praktik  di  lapangan,
            terutama ketidakseragaman dalam tafsirnya.
                 Sejauh ini, setidaknya ada dua hal yang yang menjadi topik besar
            dan  konsentrasi  Kementerian  ATR/BPN  di  dalam  menjalankan
            kebijakan  di  lapangan,  pertama  persoalan  Reforma  Agraria,  kedua
            terkait infrastruktur hukum di dalam pelayanan publik dan pengu-
            atan hak rakyat (percepatan pendafataran tanah, pengadaan tanah
            untuk kepentingan umum, pengakuan hak masyarakat hukum adat,
            dan infrastruktur hukum atas penataan ruang). Dua hal ini menjadi
            konsentrasi kelembagaan dalam rangka menata bagaimana akselerasi
            melayani  masyarakat  agar  keadilan  agraria  bisa diupayakan  secara
            maksimal. Apakah problem mendasarnya terletak pada Sumber Daya

                                          viii
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14