Page 288 - Melacak Sejarah Pemikiran Agraria Indonesia Sumbangan Pemikiran Mazhab Bogor
P. 288

Melacak Sejarah Pemikiran Agraria


               tarikan berbagai kekuatan. Konteksnya saat itu tentu saja adalah
               perubahan yang diakibatkan oleh penerapan Revolusi Hijau. Is-
               tilah itu lalu dikonseptualisasi dalam ilmu sosial. Tampak nyata
               bagaimana masih miskinnya konsep-konsep dalam ilmu sosial sa-
               at itu, sehingga memerlukan bantuan dari ilmu alam.
                   Perhatian utama SDP saat itu ada 3 hal: sistem pertanian
               (padi sawah, palawija, surjan); pendapatan dan kesempatan ke-
               rja; dan kelembagaan. Tiga tema besar ini dipayungi dalam eight
               centre questions. Lalu seminar besar-besaran di Bandung hingga
               berlangsung 17 kali seminar berperan dalam mema-tangkan
               konsep itu. Dalam perumusan ini yang sangat penting andilnya
               adalah Prof. Sajogyo, William Collier, dan seorang lagi dari Ford
               Foundation. Saat itu ada tiga pilihan lokasi penelitian: daerah
               sepanjang Sungai Cimanuk, Sungai Srayu, dan Sungai Brantas.
               Atas ide Prof. Sajogyo, dipilihlah DAS Cimanuk. Selain karena
               terbatasnya dana, idenya adalah DAS Cimanuk melewati daerah-
               daerah dengan ketinggian yang cukup tinggi hingga dataran
               rendah, Garut, Majalengka, Cirebon, dan Indramayu, sehingga
               cukup mewakili keragaman ekologisnya. 83
                   Agar dapat memilih desa-desa yang akan dijadikan sampel
               penelitian yang representatif mewakili seluruh wilayah DAS
               Cimanuk dari hulu sampai hilir, pertama-tama dilakukan “sensus
               desa” yang mencakup 795 desa. Dipilihnya metode survei sekali
               lagi sebab SAE berpengalaman dengan metode ini dan konsultan
               asing sedang giat-giatnya dengan metode survei.
                   Sebanyak 1047 variabel pertanyaan disusun. Dibutuhkan
               waktu 2 hari untuk menyelesaikan kuesioner itu. Sensus dijalan-
               kan selama 3 bulan (90 hari), dan hanya sekitar 45 desa yang
               berhasil diwawancarai. Dari 45 desa ini dipilih 20 desa sebagai
               prioritas untuk didatangi secara rutin setiap bulan. Namun ren-
               cana ini tidak terealisir sempurna. Hanya 6 desa yang secara in-
               tens dikunjungi, yakni desa Ciwangi dan Siambit di Garut; Gu-
               nungwangi di Majalengka; Wargabinangun di Cirebon; dan Lan-
               jan di Indramayu.  Gunawan Wiradi tidak berhasil mengikuti


                   83  Wawancara dengan Gunawan Wiradi, Bogor, 25 April 2008.
                                                                        235
   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293