Page 54 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 54
Perkembangan sejarah Kampung Naga dari masa ke masa, sudah
banyak mengalami perubahan, misalnya dari segi pakaian, komunikasi,
pendidikan, transportasi, dan lain-lain. Namun demikian, warga
Kampung Naga masih memegang teguh tradisi kepercayaan tradisional
mereka dari nenek moyang mereka yaitu simbah singaparna secara turun
temurun. Dalam hal ini, perkembangan yang terjadi pada masyarakat
Kampung Naga dapat dikaitkan atau dihubungkan dengan teori
perubahan sosial budaya dimana perubahan ini dapat dikatakan sebagai
salah satu modus operandi suatu masyarakat untuk bertahan atau
mempertahankan diri. Oleh karena itu, masyarakat tidak pernah statis,
selalu dinamis berubah dari satu keadaan ke keadaan lain karena berbagai
faktor (Putri & Ningsih, 2023). Hal ini juga terjadi pada masyarakat
Kampung Naga yang tidak statis melainkan dinamis juga mengalami
perubahan. Karena pada dasarnya masyarakat Kampung Naga bukanlah
masyarakat yang menutup diri atau menolak perubahan, namun mereka
juga menyaring perubahan apa yang pantas untuk diterima yang tentunya
tidak bertentangan dengan hukum adat yang berlaku di Kampung Naga.
C. Harmoni Budaya dan Kehidupan Sosial Kampung Naga
yang Memukau
Masyarakat Adat Kampung Naga merupakan pewaris asli tradisi
adat istiadat Kampung Naga yang masih bertahan sampai saat ini.
Kebudayaan masyarakat sunda dipegang dan dijalankan oleh Masyarakat
Adat Kampung Naga yang tinggal di dalam kampung. Masyarakat Adat
Kampung Naga yang terbentuk atas dasar geneologis teritorial ini masih
menggantungkan kehidupannya pada alam dengan cara mengelola lahan
pertanian, perkebunan, kerajinan, dan peternakan.
1. Kebudayaan dan Sosial
Masyarakat Adat Kampung Naga menganggap budaya dan adat
istiadat leluhur sebagai hal yang sakral. Menurut kepercayaan masyarakat
Kampung Naga, dengan menjalankan adat-istiadat warisan nenek moyang
berarti menghormati para leluhur atau karuhun. Segala sesuatu yang
datangnya bukan dari ajaran karuhun Kampung Naga, dan sesuatu yang
tidak dilakukan karuhunnya dianggap sesuatu yang tabu. Apabila hal-hal
BAB 03 35
Orang Naga dan Kampungnya