Page 59 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 59
(a) (b) (c)
Gambar 9. (a) Para Kaum Ayah Bersama dengan Kuncen pergi ke Makam Leluhur;
(b) Tumpeng Upacara Adat; (c) Proses Mendoakan Tumpeng oleh Kuncen
di Masjid Kampung Naga
Sumber: Dokumentasi masyarakat adat, 2024
Proses tradisi adat dimulai dari Kuncen berdiam dan berdoa di Bhumi
Ageung, kemudian bersamaan dengan masyarakat adat (kaum ayah) pergi
ke pemakaman para leluhur, sedangkan para ibu membawa tumpeng ke
masjid Kampung Naga. Setelah itu, para rombongan dari makam leluhur
berjalan menuju masjid Kampung Naga. Kemudian Kuncen mendoakan
tumpeng yang ada di dalam masjid. Dengan didoakannya tumpeng oleh
Kuncen menandakan upacara adat sudah selesai dan tumpeng-tumpeng
yang ada di dalam masjid diambil dan dibawa pulang oleh masing-masing
masyarakat adat yang ada di dalam maupun di luar Kampung Naga
untuk dinikmati bersama dengan keluarga. Hingga saat ini, masyarakat
Kampung Naga masih terus melestarikan berbagai tradisi adat yang telah
berlangsung, tanpa terpengaruh oleh arus globalisasi.
Saat mengitari memasuki pemukiman Kampung Naga, pemandangan
khas perkampungan di Kampung Naga disuguhi oleh penampakan
rumah-rumah panggung berdinding bambu beratapkan beberapa
kumpulan daun tepus. Menariknya jumlah rumah/tempat tinggal yang
ada di Tanah Ulayat ini sebanyak 110 rumah dan masih disediakan kavling
sebanyak 3 tempat sehingga total bangunan yang tersedia sebanyak 113
termasuk Bhumi Ageung, balai pertemuan, dan masjid. Mereka tidak
boleh menambah bangunan rumah. Jika ada anggota keluarga akan
40 Dinamika Pendaftaran Tanah Adat
di Kampung Naga