Page 57 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 57

Naga. Tidak semua orang bisa masuk ke Bhumi Ageung, melainkan harus
            mendapatkan izin dari Kuncen untuk memasukinya. Menariknya, orang
            lain tidak diperbolehkan mengambil gambar bentuk Bhumi Ageung dan
            yang  diperbolehkan masuk ke  dalam  rumah  adalah Kuncen. Kuncen
            akan mengunjungi rumah tersebut sesekali untuk melakukan beberapa
            ritual. Area rumah dikelilingi oleh pagar bambu dan tanaman hanjuang
            merah setinggi dua meter.

                Tanaman hanjuang merah (Cordyline  terminalis)  setinggi  dua
            meter,  sebenarnya  masih  berperan  dalam  tradisi dan  kepercayaan di
            banyak  tempat  di Indonesia,  termasuk  di Kampung Naga.  Tanaman
            ini berfungsi sebagai “pembatas” baik secara harfiah maupun filosofis,
            artinya melindungi  rumah  dari  kekuatan buruk  dari  luar. Hanjuang
            merah  sering ditanam di  sekitar  pekarangan  rumah atau di  tempat-
            tempat  tertentu  yang  dianggap keramat  untuk menjaga kesucian  dan
            keselamatan  penghuninya. Keberadaan  tanaman ini  bukan hanya
            sebagai elemen dekoratif, tetapi juga sarat dengan makna simbolis yang
            mendalam. Perspektif lain tentang nilai hanjuang merah dikemukakan
            oleh Padma  et al.  (2001).  Ia  menyatakan  bahwa  tanaman  hanjuang
            merah adalah tanda keberuntungan. Tanaman ini dipercaya membawa
            rejeki dan  kemakmuran  bagi  pemiliknya, dan  sering  kali dipandang
            sebagai penanda kesejahteraan dan harmonisasi alam dengan manusia.
            Keberadaan tanaman ini bukan hanya sebagai elemen dekoratif, tetapi
            juga  sarat  dengan makna  simbolis  yang mendalam. Sebagai  tanaman
            yang memiliki nilai  spiritual  tinggi, hanjuang merah  dipercaya
            mampu menolak bala,  melindungi dari energi negatif, dan membawa
            keberuntungan bagi penghuni rumah. Selain itu, tanaman ini juga sering
            digunakan dalam berbagai upacara adat dan ritual keagamaan sebagai
            simbol  perlindungan  dan keberkahan.  Oleh karena itu,  penanaman
            hanjuang merah di sekitar rumah atau tempat keramat bukan sekadar
            untuk memperindah lingkungan, tetapi juga untuk memastikan adanya
            harmoni dan keseimbangan antara manusia dan alam sekitarnya, serta
            untuk memperkuat ikatan spiritual dan budaya dalam kehidupan sehari-
            hari. Tradisi dan kepercayaan ini menggarisbawahi betapa pentingnya
            tanaman hanjuang merah  dalam kehidupan  sehari-hari  dan  spiritual




            38    Dinamika Pendaftaran Tanah Adat
                  di Kampung Naga
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62