Page 94 - Dinamika Pendaftaran Tanah Adat di Kampung Naga
P. 94
di dalam Kampung Naga. Walaupun demikian, masyarakat adat masih
menempati rumah yang ada di dalam kampung. Sebagaimana hasil
observasi peneliti bahwa semua rumah yang ada di dalam Kampung
Naga ada yang menempati dan hampir semua masyarakat adat Kampung
Naga memiliki tanah di luar dari wilayah Kampung Naga, sehingga untuk
anggota keluarga yang keluar dari Kampung Naga dapat menggunakan
tanah tersebut untuk dibangun menjadi tempat tinggal atau mengontrak
rumah di lingkungan yang lebih modern.
Mayoritas masyarakat adat memiliki kesibukan di bidang pertanian.
Kuncen mengatakan bahwa hanya tanah pertanian yang dapat dimiliki,
dikelola, dan dimanfaatkan secara perorangan oleh masyarakat adat
di dalam Kampung Naga. Tanah pertanian ini dimanfaatkan untuk
kepentingan masyarakatnya guna menghidupi kebutuhan pangan
sehari-hari. Oleh karena itu, tanah pertanian bukan merupakan Tanah
Ulayat, namun tanah milik perorangan masyarakat adat. Peran Kuncen
dalam mengatasi persoalan kebutuhan akan tanah sangat besar, salah
satunya Kuncen melarang lahan pertanian diperjual belikan ke orang lain
yang bukan keturunan naga. Kuncen khawatir jika tanah pertanian di
Kampung Naga dijual ke pihak lain di luar keturunan naga, maka tidak
ada jaminan bahwa tanah pertanian akan tetap terjaga peruntukannya.
Kuncen takut lahan pertanian akan berubah fungsi menjadi bangunan
jika tidak dibuat aturan seperti itu ke masyarakat adat. Hal ini juga
secara tidak langsung membuat masyarakat adat harus menjaga tanah
pertaniannya untuk kelangsungan hidup mereka.
BAB 04 75
Sistem Tenurial Masyarakat Adat Kampung Naga