Page 577 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 577
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
pada dua level sekaligus. Di satu sisi, dua dharma ini dila-
kukan untuk menghasilkan naskah-naskah kebijakan yang
dapat memberikan feedback terhadap formulasi kebijakan
nasional di tingkat pusat. Dan di sisi lain, melalui kegiatan
lapangan kolaboratif-multi pihak di daerah, dua dharma ini
juga didorong untuk bisa menghasilkan temuan-temuan em-
piris yang sangat penting dalam rangka mendorong keber-
hasilan implementasi agenda nasional maupun untuk
mempengaruhi proses kebijakan pembaruan agraria di level
daerah.
Dengan menempatkan kedua dharma pada dua tataran
semacam di atas, maka diharapkan akan diperoleh aku-
mulasi pengetahuan dan pengalaman yang amat kaya yang
berasal dari dua proses pergulatan dialektis STPN, yaitu:
“formulasi kebijakan dan implementasi kebijakan” sekaligus
“kiprah dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas”. Akumulasi
pengetahuan dan pengalaman semacam ini akan menjadi
bahan utama bagi pekerjaan besar rekonstruksi teori umum
mengenai struktur agraria dan land reform ala Indonesia
yang memang dicita-citakan untuk dapat dikontribusikan
oleh STPN. Karena disusun berbasis dua proses pergulatan
dialektis di atas, maka teori reforma agraria dimaksud (apa-
bila berhasil diformulasikan menjadi sebuah buku daras
untuk pengajaran di STPN) akan benar-benar merupakan
hasil rekonstruksi dari landasan kenyataan empiris yang ada
di Indonesia yang sangat bhineka.
Untuk membangun teori reforma agraria semacam itu,
sebuah framework studi kolaboratif sedang dikembangkan
sebagai kerangka konseptual yang komprehensif untuk
semua penelitian individual maupun kelembagaan yang
530

