Page 573 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 573
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
lahan sengketa hampir 11 juta hektar dan menimbulkan
kerugian pada lebih dari 1,1 juta KK (data base KPA selama
periode 1970-2001). Padahal ini baru kasus yang manifes
dan terdokumentasi saja. Secara lebih fundamental, penga-
baian agenda agraria selama sekian dekade ini telah menye-
babkan transformasi agraria yang diharapkan semakin jauh
dari kenyataan. Ini ditandai dengan masih bertahan dan kian
menajamnya kontradiksi-kontradiksi struktural dalam
perekonomian nasional kita, dualisme antara sektor perta-
nian dengan non-pertanian, antara sektor yang teknologinya
maju dengan yang teknologinya rendah; berikut segala dam-
pak sosial-ekonomi-politiknya seperti: merebaknya konflik
agraria, ketidakpastian hukum dalam penguasaan tanah
(yang memberikan dis-insentif bagi dunia usaha), sekto-
ralisasi kebijakan di bidang agraria (pertanahan, kehutanan,
pertambangan, pertanian, tata ruang, sumberdaya air, ke-
lautan dan pesisir, dll), instabilitas politik, dan pudarnya
perspektif mengenai harmoni sosial dalam bingkai kesatuan
nasional.
Revitalisasi Tridharma Perguruan Tinggi STPN
Adanya komplikasi dan konstelasi seperti dipaparkan
di atas telah melahirkan beberapa problematika yang harus
digulati bangsa ini. Pertama adalah kesenjangan antara cita-
cita kemerdekaan di bidang agraria dengan agenda politik
nasional dari rezim yang memerintah. Kedua, kesenjangan
antara imperatif pelaksanaan reforma agraria (baik yang
berasal dari tuntutan cita-cita kemerdekaan, nilai-nilai luhur
kebangsaan dan konstitusi maupun tuntutan dari kenyataan
riil di lapangan) dengan perangkat hukum, kebijakan dan
526

