Page 571 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 571
M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)
agraria ini lahir akibat penguasaan sumber-sumber agraria
di tanah air oleh kekuatan modal asing maupun tuan tanah
feodal yang menyebabkan rakyat kebanyakan menjadi kaum
tani tak bertanah. Dihadapkan pada permasalahan mendasar
ini, maka wajarlah apabila kemerdekaan yang dicita-citakan
saat itu salah satunya bermakna kemerdekaan bangsa In-
donesia dari beban struktur agraria warisan kolonial dan
feodal yang timpang dan menindas ini.
Sebagaimana diketahui bersama, kelahiran UU No. 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria
(lazim disingkat UUPA) merupakan tonggak penting dalam
politik pembaruan agraria nasional. Melalui UUPA, bangsa
Indonesia memancangkan tekad politiknya untuk mem-
bongkar struktur penguasaan agraria yang bercorak kolonial
dan feodal menjadi struktur penguasaan yang dapat menja-
min terwujudnya “sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Oleh
karena itu ada lima misi utama UUPA, yaitu: (1) perom-
bakan Hukum Agraria; (2) pelaksanaan land reform; (3)
penataan penggunaan tanah; (4) likuidasi hak-hak asing da-
lam bidang agraria; dan (5) penghapusan sisa-sisa feodal
dalam bidang agraria.
Dari sini terlihat jelas bagaimana kondisi agraria yang
bercorak kolonial dan feodal saat itu dan upaya transfor-
masinya dalam rangka mewujudkan kemakmuran bangsa
telah ditempatkan sebagai faktor penentu dalam agenda
“revolusi kemerdekaan”. Hal itu berarti, ia menjadi faktor
penentu bagi pembentukan karakter bangsa dan nasionalis-
me yang hendak dibangun, bagi upaya pembangunan eko-
nomi yang bertumpu kepada kekuatan nasional, maupun
bagi konfigurasi perundangan dan kelembagaan nasional
524

