Page 739 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 739

M. Shohibuddin & M. Nazir S (Penyunting)

            mewujudkan keadilan sosial dan kemakmuran bangsa ini.
            Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran (terutama
            di pedesaan dan pertanian), belum adilnya tatanan kehi-
            dupan bersama, maraknya sengketa dan konflik pertanahan,
            serta degradasi lingkungan besar-besaran di seantero tanah
            air merupakan indikasi bahwa cita-cita kemerdekaan untuk
            mewujudkan keadilan sosial dan kemakmuran bangsa di
            bidang agraria belum sepenuhnya dapat diwujudkan secara
            nyata.
                Kesemuanya ini tidak lain adalah akibat dari tidak dija-
            lankannya pembaruan agraria sesuai dengan mandat kon-
            stitusi. Oleh karena itu pelaksanaan pembaruan agraria
            menjadi suatu keharusan yang tidak bisa dielakkan
            demi menjamin kesatuan hubungan antara rakyat dan
            tanah yang harmonis, berkeadilan dan membawa pada
            kemakmuran bersama. Tanpa jaminan hubungan semacam
            itu, maka persoalan keagrariaan akan menjadi sumber disin-
            tegrasi dan perpecahan yang pada gilirannya akan mengan-
            cam eksistensi keindonesiaan kita.
                Menyadari hal tersebut pemerintahan SBY telah menya-
            takan komitmennya untuk menjadikan agenda pembaruan
            agraria sebagai bagian dari visi, misi dan program
            pemerintahan. Pelaksanaan agenda ini diletakkan dalam
            dua kerangka program pembangunan nasional, yaitu sebagai
            bagian dari agenda “perbaikan dan penciptaan kesem-
            patan kerja” dan “revitalisasi pertanian dan aktivitas
            pedesaan”.
                Sejalan dengan ini, Perpres No. 10 Tahun 2006 meru-
            pakan  penguatan kelembagaan di dalam kerangka
            pelaksanaan agenda pembaruan agraria tersebut, di

            692
   734   735   736   737   738   739   740   741   742   743   744